News

Konferensi Internasional Tunnel 2024 Dihadiri Lebih dari 400 Peserta Dalam Negeri & Mancanegara

Dari acara ini akan dibentuk sebuah wadah para stakeholder terowongan dan ruang bawah tanah Indonesia.

Bandung, Konstruksi Media — Konferensi Internasional Tunnel 2024 dihadiri lebih dari 400 peserta dari berbagai kalangan baik dalam negeri maupun luar negeri. Acara yang berlangsung di Bandung, Jawa Barat selama 3 hari (2-4 Oktober 2024) ini dibuka secara resmi pada Kamis (3/10/2024).

Prof. Paulus P. Rahardjo, Chairman of International Conference of Tunneling and Underground Space for Sustainable Development atau Tunnel 2024, mengatakan bahwa berbagai stakeholder baik dari dalam negeri maupun mancanegara hadir dalam konferensi yang digelar di Bandung, Jawa Barat. Pasalnya, terowongan dan ruang bawah tanah menjadi salah satu sektor yang memiliki prospek bagus di tanah air.

“Mungkin satu informasi penting bahwa industri tunnel itu menjadi salah satu bidang yang prospektif di Indonesia, maka banyak sekali peserta yang datang dalam Konferensi Internasional Tunnel 2024,” ujar Prof. Paulus yang juga menjadi Guru Besar Geoteknik Universitas Katolik Parahyangan (Unpar), kepada Konstruksi Media, di Bandung, Kamis (3/10/2024).

Prof. Paulus menuturkan, kemungkinan dari acara ini akan dibentuk sebuah wadah para stakeholder terowongan dan ruang bawah tanah. Konferensi Internasional Tunnel 2024 yang diselenggarakan oleh ITA-AITES dan Universitas Katolik Parahyangan ini juga didukung oleh Himpunan Ahli Teknik Tanah Indonesia (HATTI), Himpunan Ahli Konstruksi Indonesia (HAKI), Himpunan Pengembang Jalan Indonesia (HPJI), Masyarakat Geologi Teknik Indonesia (MGTI), dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Menurutnya, sebagian para peserta yang hadir bertujuan untuk belajar tentang terowongan dan ruang bawah tanah dari para ahli/pakar yang menjadi pembicara. Akan tetapi, kata dia, ada juga peserta yang ingin memberikan kontribusi melalui berbagi pengalaman-pengalamannya.

Pada hari pertama konferensi, Rabu (2 Oktober 2024), hadir lebih dari 200 peserta workshop. Selanjutnya, pada saat pembukaan Konferensi Tunnel 2024 pada Kamis (3 Oktober 2024) dihadiri lebih dari 400 peserta. 

“Kami bersyukur konferensi ini mendapatkan atensi sangat besar. Pemerintah juga memberikan dukungan atas konferensi ini tadi disampaikan perwakilan dari Kementerian PUPR oleh Dirjen Bina Marga yang diwakili oleh Direktur Bina Teknik Jalan dan Jembatan. Beliau menyampaikan apresiasi bahwa acara ini merupakan kesempatan awal bagi Indonesia untuk menampilkan diri. Supaya Indonesia tidak ketinggalan dengan negara-negara lain,” tutur Prof. Paulus.

Konferensi ini dihadiri para pembicara kunci dan para ahli/pakar di bidangnya, akademisi, para engineer, ITA-AITES, penyedia jasa baik supplier material, konsultan perencanaan, maupun kontraktor yang selama ini telah berpengalaman dalam konstruksi terowongan, dan para peserta lainnya dari berbagai negara. Pembukaan acara ini berjalan meriah dengan diselingi berbagai tarian tradisional.

Selain konferensi, acara Tunnel 2024 juga diramaikan dengan eksibisi yang diikuti oleh stan atau booth pameran beberapa perusahaan yang bergerak di bidang terowongan, seperti PT Artha Geo Integritas, PT Arcon Anggun Karya, PT Wijaya Karya Komponen Beton, PT Sika Indonesia, dan perusahaan lainnya.

Konferensi Tunnel 2024 di Bandung pada 2-4 Oktober 2024 merupakan acara pertama yang terbesar di Indonesia. “Dikatakan pertama memang bukan, tetapi pertama yang terbesar. Yang lalu sifatnya itu hanya semacam seminar-seminar. Sementara konferensi kali ini, kata dia, para peserta lebih banyak berinteraksi dan memberi kesempatan peserta untuk ikut dalam kegiatan-kegiatan terkait dengan tunnel.”

Prof. Paulus menyatakan telah berdiskusi dengan President of International Tunnelling and Underground Space Association (ITA) Prof. Arnold Dix tentang keberlanjutan konferensi ini. “Jadi beliau [Arnold Dix] mengharapkan ada kemajuan.”

Selain itu, kata dia, Indonesia akan memperkuat keanggotaannya di ITA-AITES. “Sebenarnya Indonesia sudah ada member-member, tetapi member ini sifatnya itu lebih individual atau lebih terpecah-pecah. Belum ada sinergi di Indonesia. Nah harusnya para member ini nanti bersatu di wadah Indonesia. Nah ini yang akan kami galang. Indonesia termasuk [anggota ITA], tetapi rupanya ada kesalahpahaman Indonesia belum tampil sebagai member yang mewakili nasional. Nah ini yang akan kita galang”.

Baca Juga :

Artikel Terkait

Back to top button