
Ia juga menekankan pentingnya sesi business-to-business (B2B) sebagai bagian dari agenda untuk memperkuat kemitraan lintas negara.
Presiden FIDIC, Catherine Karakatsanis, M.E.Sc., P.Eng., ICD.D, FEC, FCAE, LL.D, D.Eng., juga menyampaikan dukungan dan harapan terbaiknya untuk konferensi ini. Ia menyoroti peran penting FIDIC Asia Pacific dalam mewakili sektor konsultansi rekayasa di kawasan dan mengapresiasi kontribusi besar yang telah diberikan selama bertahun-tahun.
“Tema konferensi sangat relevan dan mencerminkan tantangan sekaligus peluang besar yang dihadapi sektor ini. Peran para insinyur di seluruh dunia sangat penting, terutama dalam menghadapi isu besar seperti perubahan iklim dan kebutuhan akan infrastruktur yang aman dan berkelanjutan,” ujar Karakatsanis.
Ia juga menyampaikan penghargaan kepada INKINDO sebagai tuan rumah konferensi 2025 atas kerja kerasnya dalam menyelenggarakan acara penting ini.
“FIDIC memberikan dukungan penuh untuk kesuksesan konferensi dan terus berkomitmen untuk memperkuat lingkungan bisnis bagi seluruh asosiasi anggota kami di masa depan,” tambahnya.
Konferensi FIDIC Asia Pacific 2025 ini diharapkan menjadi momentum penting bagi kawasan Asia Pasifik untuk merumuskan masa depan industri rekayasa dan konstruksi yang adaptif, kolaboratif, dan berbasis teknologi, sekaligus menjadikan Bali bukan hanya destinasi wisata, tetapi pusat gagasan inovatif bagi pembangunan berkelanjutan di kawasan. (***)