
Konstruksi Media — Gelombang aksi massa yang ramai terjadi, kiranya tak menyurutkan langkah para “Seniman Api” Komunitas Bengkel Las Indonesia (KBLI), untuk merapat ke event Gathering dan Seminar Welding, yang digelar KBLI bersama PT. Altama Surya Anugerah, di Resto Lembur Kuring Bogor pada (30/08) lalu.
Pada kesempatan itu hadir Pembina KBLI, Budi Harta Winata, didampingi Ketua Umum KBLI, Heru Kusumo, bersama Plt. Sek. API-IWS, Ayung Dauly dan Kajur Las BLK Tonjong, Kab. Bogor, Maryono, berinteraksi dengan lebih dari 50 orang perwakilan bengkel las dan juru las dari Jabodetabek, Banten, Karawang, hingga Tegal.

“Kondisi dunia konstruksi baja saat ini juga anjlok, karena maraknya import material dan tenaga kerja konstruksi dari Cina dan Vietnam. Kalo sudah begini, bukan cuma dibatasi tapi harus di-stop,” ungkap Budi Harta, pengusaha konstruksi baja Arthamas Group, yang mengawali usahanya dari sepetak bengkel las, hingga kini sudah memiliki workshop seluas 9 hektar di Cikarang.
Selain itu, UKM kondisi bengkel las serta tenaga kerja pengelasan sangat memprihatinkan.

“Beberapa tahun terakhir mengalami defisit order yang luar biasa. Banyak bengkel yang kolaps dan tutup, karena daya beli sepi, sedangkan harga material terus meroket,” keluh Heru Kusumo menimpali, disambut anggukan kepala Nirwan Lesmana, Sekjen KBLI yang ada di sebelahnya.
“Jika perlu, kalau upaya dialog sudah gak bisa, nanti kita akan turun ke jalan menggelar aksi damai Stop Import Konstruksi Baja. Dan saya yang akan berdiri paling depan,” tegas Budi Harta sambil mengepalkan tangan diiringi pekikan dan tepuk tangan hadirin.
Atmosfir suasana acara makin seru karena bisa menambah wawasan teknologi pengelasan terkini, melalui presentasi dan demo produk, diseling kuis berhadiah dari brand Ryu, Tekiro, Rexco.
Setelah coffee break, suasana makin meriah saat pengundian pemenang, untuk meraih puluhan hadiah yang pastinya sangat mendukung kinerja bengkel las.
Acara ditutup dengan foto bersama, ditingkahi pekik yel-yel penyemangat supaya KBLI bisa segera merubah kondisi industri pengelasan ke arah yang lebih baik.