Konstruksi Media — Cikarang, Kabupaten Bekasi, yang dikenal sebagai kawasan industri terbesar di Indonesia bahkan Asia Tenggara yang meliputi Jababeka, Delta Silicon, BIIE (Hyundai), EJIP, hingga MM2100 menjadi lahan subur bagi profesi juru las dan pemilik bengkel las dalam mengais rezeki.
Di tengah kesibukan mereka bergelut dengan hawa panas dan tuntutan ketelitian tinggi, Komunitas Bengkel Las Indonesia (KBLI) menggelar acara Fun Welding bertema Silaturahmi, Sinergi, Kolaborasi. Acara unik ini bukanlah lomba pengelasan serius, melainkan ajang santai yang dikemas penuh canda tawa. Puluhan juru las dan pemilik bengkel turut hadir memeriahkan kegiatan yang digelar di halaman parkir Indotool Store, Delta Commercial Park, Cikarang, pada Senin (19/5/2025). Acara dipandu langsung oleh Sekjen KBLI, Nirwan Lesmana.
“Bukan lomba las sungguhan, ini murni ajang refreshing sekaligus membangun jejaring antar pelaku bengkel las,” ujar Anders Kitti, Area Coordinator Indotool Cikarang.
Salah satu tantangan menarik dalam lomba adalah menyambung potongan besi siku berbentuk huruf L, kemudian dilas kembali membentuk huruf U. “Besi jenis ini sering digunakan dalam konstruksi dan fabrikasi karena kekuatannya,” jelas Yuan Sulistyawan, Marketing Iprix, produsen batu potong.
Ajat Sudrajat, Senior Marketing Cheil Abbrasive Indonesia menambahkan bahwa produk Iprix sudah mengantongi sertifikasi TKDN dan diproduksi di dua pabrik besar yang berlokasi di Cikarang.
Baca juga: Sinergi KBLI dan BBPPMPV BMTI Cimahi Dorong Sertifikasi Juru Las dan Bengkel Las Nasional
Sesi lomba diselingi santap siang dan ramah tamah di kafe yang terintegrasi dengan Indotool Store. Toko perkakas ini berada di bawah naungan Indotool Sukses Makmur dan menyediakan berbagai kebutuhan las serta aksesori lengkap bagi para seniman api.
“Seluruh peralatan seperti mesin las dan mesin grinda yang digunakan saat lomba adalah unit baru, agar peserta merasa percaya diri,” jelas Alex Gunarto, Direktur Marketing Indotool yang berbasis di Tangerang.
Indotool sendiri memiliki lebih dari 10.000 SKU (Stock Keeping Unit), yang menunjukkan luasnya cakupan produk dan kesiapan dalam memenuhi kebutuhan industri pengelasan.
Acara ini juga didukung oleh berbagai pihak seperti RedBo, Roha, dan Bank BJB, yang menunjukkan kepedulian terhadap pengembangan UMKM bidang pengelasan—sektor yang selama ini kurang mendapat sorotan.
Tahun 2025 menjadi momentum penting untuk mendorong kebangkitan bengkel las lokal. Dengan semangat kolaborasi dan dukungan komunitas, profesi juru las diyakini akan semakin kuat dan berdaya saing. (***)
