PerumahanPROPERTY

Komisi V DPR Pinta Kementerian PUPR Tingkatkan Edukasi Rumah Tahan Gempa

Penanganan pembangunan infrastruktur pasca bencana sangat diperlukan untuk membantu masyarakat yang terdampak.

Konstruksi Media – Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) akan memberikan perhatian khusus terkait program rehabilitasi dan rekonstruksi bangunan terdampak bencana gempa bumi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

Selain itu, Komisi V juga berharap Kementerian PUPR dan pemerintah daerah terus memberikan edukasi terkait pentingnya struktur bangunan tahan gempa kepada masyarakat untuk meminimalisir kerusakan hunian pasca bencana.

“Komisi V DPR memberi perhatian serius rehabilitasi dan rekonstruksi bangunan terdampak gempa bumi di Kabupaten Cianjur,” kata Ketua Tim Kunjungan Kerja Spesifik Komisi V DPR, Ridwan Bae saat melakukan kunjungan kerja dalam rangka meninjau infrastruktur pasca bencana di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Senin (20/3/2023).

Ridwan mengatakan, penanganan pembangunan infrastruktur pasca bencana sangat diperlukan untuk membantu masyarakat yang terdampak. Apalagi, Indonesia merupakan salah satu negara yang berada di kawasan rawan bencana sehingga pemanfaatan teknologi rumah tahan gempa sangat diperlukan.

Komisi V DPR, kata Ridwan, meminta agar Kementerian PUPR dalam proses penanganan pasca bencana tidak hanya membangun kembali infrastruktur dan perumahan saja. Tetapi, memperkuat struktur bangunan tahan gempa.

“Kami harap Kementerian PUPR bisa memberi perhatian khusus agar masyarakat bisa mendapat edukasi pentingnya rumah tahan gempa. Sebab masih banyak masyarakat yang hanya membangun rumah asal jadi dan tidak memperhatikan konstruksi bangunan,” katanya.

Baca juga: Terdampak Bencana Gempa Bumi Cianjur Mulai Tempati Rumah Teknologi RISHA

Direktur Rumah Khusus Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR Yusniewati mengatakan, pembangunan hunian tetap (Huntap) relokasi untuk masyarakat terdampak bencana gempa bumi di Kabupaten Cianjur dilaksanakan di dua lokasi. Lokasi pertama di Desa Sirnagalih Kecamatan Cilaku sebanyak 200 unit dan Desa Murnisari Kecamatan Mande sebanyak 151 unit.

Pekerjaan pembangunan Huntap dilaksanakan oleh Kontraktor Pelaksana PT Brantas Abiparaya dan Manajemen Kontruksi PT Indah Karya. Kementerian PUPR juga terus berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Cianjur terkait dengan penetapan calon penerima bantuan Huntap ini.

“Untuk Huntap tahap I di Desa Sirnagalih Kecamatan Cilaku dibangun dengan teknologi rumah instan sederhana sehat (Risha) di atas lahan 2,5 hektar dan saat ini sudah selesai 100 persen. Jumlah hunian yang dibangun sebanyak 200 unit tipe kopel 36 meter persegi dengan luas kapling 75 meter persegi dan untuk Huntap Tahap II di Desa Murnisari masih dalam proses pembangunan,” katanya

Adanya teknologi rumah tahan gempa Risha, kata Yusniewati, merupakan hasil inovasi Kementerian PUPR membangun hunian dengan cepat. Prinsip pembangunan Huntap yang dilaksanakan Kementerian PUPR adalah dengan konsep Built Back Better, yakni membangun kembali infrastruktur yang tahan bencana dengan lebih baik dan berkualitas.

“Rumah tahan gempa Risha Kementerian PUPR memiliki kelebihan dapar dibangun secara cepat karena sudah ada panel. Jadi ketika pasca bencana dapat segera dimobilisasi dan dirakit dalam waktu yang cepat,” katanya.

Baca artikel selanjutnya:

Artikel Terkait

Back to top button