Kepala BRIN Pastikan Infrastruktur Riset Bisa Digunakan Masyarakat Luas
Konstruksi Media – Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko mengatkaan, pihaknya tengah mempersiapkan infrastruktur riset terbuka bagi seluruh masyarakat ilmiah Indonesia.
Hal itu dismpaikan Tri dalam gelar wicara “Infrastruktur Riset Terbuka, untuk Siapa?”. Tri menyebutkan bahwa infrastruktur dimaksud bukan saja untuk masyarakat ilmiah, melainkan termasuk juga dari kalangan periset di lingkungan BRIN, peneliti di luar BRIN, perguruan tinggi hingga pelaku usaha atau dunia industri.
“Infrastruktur riset yang dibangun haruslah dapat digunakan masyarakat luas, baik untuk akademisi maupun industri. Dengan begitu, infrastruktur riset bisa dipastikan bermanfaat tinggi, berkesinambungan, dan menjadi awal pembangunan ekonomi berbasis Iptek (ilmu pengetahuan dan teknologi),” ujarnya di Jakarta, Kamis (29/7/2021).
- Delegasi Persatuan Insinyur Indonesia Kunjungi Petrokimia Gresik di Jatim
- Dari Redaksi: Hari Bakti PU ke-79, Perkuat Infrastruktur Negeri
- Peringati Hari Bakti PU ke-79, Kementerian PU Donasikan Rp3,3 Miliar
“Pintu kami terbuka, silakan manfaatkan infrastruktur riset semaksimal mungkin,” tegasnya.
Tri menyampaikan, sumber daya manusia (SDM) dan infrastruktur adalah dua hal yang saling berkaitan dan berkesinambungan. “Semua harus dilakukan bersama-sama dengan skema baru yang telah dirancang dalam skema transformasi manajemen riset. Pembangunan infrastruktur harus dilakukan secara maksimal dalam segala aspek,” katanya.
Sementara itu Pelaksana Harian (Plh) Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Agus Haryono mengatakan, infrastruktur riset menjadi salah satu kunci penting agar suatu lembaga riset dapat mewujudkan tugas dan komitmennya untuk meningkatkan daya saing bangsa melalui inovasi riset dan teknologi.
Hal itu sejalan dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2019 Pasal 5 yang menyebutkan peran dari Iptek adalah meningkatkan kualitas hidup, mewujudkan keadilan sosial, serta meningkatkan daya saing bangsa.
“Untuk mewujudkan daya saing bangsa, dibutuhkan tiga unsur utama, yaitu SDM, infrastruktur, dan teknologi. Sebagai lembaga riset nasional dan bagian dari BRIN, LIPI terus berupaya mewujudkan terbangunnya ekosistem riset di Indonesia termasuk melalui pembangunan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) dan infrastruktur riset,” kata Agus.
Salah satu fokus utama LIPI adalah penciptaan infrastruktur riset terbuka yang dapat digunakan oleh lembaga penelitian dan pengembangan dan peneliti mana pun di Indonesia.
Namun, upaya penyediaan infrastruktur riset menghadapi beberapa tantangan. Salah satu tantangan terbesar adalah pendanaan dan keberlanjutan.
Agus menuturkan institusi atau organisasi secara independen kadang tidak mampu menyediakan atau memelihara keberlanjutan infrastruktur. “Tantangan lainnya adalah ekosistem riset dan inovasi yang terfragmentasi. Dua tantangan ini merupakan sebagian alasan didukungnya program infrastruktur riset terbuka,” pungkas Agus.***