AsosiasiInfrastrukturNewsTeknologi

Kepala BPS: Reindustrialisasi Kunci Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi Nasional

Reindustrialisasi merupakan saat yang tepat bagi para insinyur Indonesia untuk menyatukan langkah dan visi dalam mendukung percepatan pertumbuhan ekonomi menuju target 8 persen.

Konstruksi Media — Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Amalia Adininggar Widyasanti, menegaskan pentingnya reindustrialisasi sebagai langkah strategis untuk membangun kemandirian teknologi dan memperkuat ketahanan ekonomi nasional.

Dalam paparannya pada seminar Persatuan Insinyur Indonesia (PII) bertema “Peran Insinyur dalam Membangun Kemandirian Teknologi dan Ketahanan Nasional”, Amalia menyampaikan bahwa topik reindustrialisasi tidak hanya relevan, tetapi menjadi fondasi dalam menciptakan masa depan Indonesia yang produktif dan berdaya saing tinggi.

Dirinya mencatat bahwa saat ini kontribusi sektor industri manufaktur terhadap perekonomian nasional masih relatif rendah, yaitu sebesar 19,25 persen. Bahkan, pada kuartal I tahun 2025, pertumbuhan sektor ini tercatat sebesar 4,55 persen, lebih rendah dari pertumbuhan ekonomi nasional yang mencapai 4,87 persen.

“Ini menunjukkan bahwa masih terdapat ruang yang sangat besar untuk mendorong percepatan pertumbuhan sektor industri manufaktur Indonesia,” ungkap Amalia di ICE BSD, Sabtu, (05/07/2025).

Amalia menjelaskan bahwa sejumlah provinsi di Indonesia yang memiliki struktur industri yang kuat mampu menunjukkan ketangguhan ekonomi. Bahkan, provinsi-provinsi yang tersentuh oleh kebijakan industrialisasi, seperti melalui kawasan ekonomi khusus maupun kawasan industri, mampu mencatatkan pertumbuhan ekonomi hingga dua digit dalam waktu relatif singkat.

BPS
Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti dalam seminar Persatuan Insinyur Indonesia. Dok. Konstruksi Media

“Ini membuktikan bahwa percepatan pertumbuhan ekonomi nasional bisa dicapai melalui akselerasi industrialisasi,” papar Amalia menambahkan.

Menurutnya, inilah saat yang tepat bagi para insinyur Indonesia untuk menyatukan langkah dan visi dalam mendukung percepatan pertumbuhan ekonomi menuju target 8 persen yang diusung pemerintahan Prabowo Subianto. Ia menyebutkan bahwa orkestrasi pembangunan ini dipimpin langsung oleh Menteri PPN/Kepala Bappenas, dan PII (Persatuan Insinyur Indonesia) diharapkan dapat berjalan sinergis di bawah arahan tersebut.

“Indonesia punya potensi luar biasa, tapi keunggulan komparatif seperti sumber daya alam tidak akan cukup tanpa transformasi menjadi keunggulan kompetitif,” tuturnya.

Menurutnya, transformasi tersebut hanya bisa dicapai melalui sentuhan teknologi dan inovasi. Ia mencontohkan keberhasilan negara-negara seperti Korea Selatan dan Tiongkok yang berhasil tumbuh pesat karena mengandalkan inovasi.

Untuk mendukung langkah strategis ini, Amalia menyatakan bahwa BPS siap bersinergi dengan PII melalui penyediaan data statistik yang lengkap dan akurat. Dia bahkan mendorong agar dilakukan MoU antara PII, PPN/Bappenas, dan BPS guna memperkuat kolaborasi lintas institusi dalam mendorong agenda reindustrialisasi nasional secara terarah dan terukur.

 

Artikel Terkait

Back to top button
Chat WhatsApp