Sukses di Baja Ringan, Utomodeck Rambah Bisnis Solar Panel dan SPKLU Kendaraan Listrik
Kita ini bisnisnya tidak hanya baja ringan, tetapi juga PLTS atau solar panel dan yang terbaru kita pemegang izin SPKLU.
Konstruksi Media (16/9/2023) – PT. Utomodeck Metal Works kian melebarkan lini bisnisnya yang tidak hanya berfokus memproduksi baja ringan saja, tetapi saat ini sudah menciptakan atap yang terintegrasi dengan panel surya melalui teknologi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) atap merk Utomo SolaRUV.
Tidak berhenti di renewable energy, kini Utomodeck Group juga menjadi salah satu perusahaan yang memegang izin pengoperasian Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) untuk electric vehicle (EV) atau kendaraan listrik.
Jadi, seiring dengan fokus pemerintah dalam mengonversi EV, maka perlu ada inovasi pengembangan ekosistem infrastrukturnya. Dalam hal ini Utomodeck sudah mulai menyuplai energi untuk kendaraan listrik di Indonesia.
Baca juga: Mengenal Sustainable Home, Rumah Masa Depan
“Kita ini bisnisnya tidak hanya baja ringan, tetapi juga PLTS atau solar panel dan yang terbaru kita pemegang izin SPKLU,” kata Asisten Manajer Sales Utomodeck Group, Mas Dwi Lestari saat diwawancarai Konstruksi Media dalam acara internal Inkindo DKI di Jakarta Design Center (JDC), Kamis (14/9/2023) kemarin.
Lestari mengungkapkan, mengenai strategi pengembangan bisnis Utomodeck ke renewable energy, menurutnya sudah sangat tepat. Sebab, Indonesia merupakan negara beriklim tropis, cocok memanfaatkan tenaga matahari. Pihaknya pun optimis produk yang tersedia ini bisa memikat konsumen.
Sudah 47 tahun Utomodeck bermain dalam bisnis baja ringan. Dengan dukungan produsen inverter skala dunia, serta solar modul berkualitas dunia dan ber-Standar Nasional Indonesia (SNI), turut didukung pula oleh tenaga ahli andal dan berpengalaman, maka sudah saatnya bagi Utomodeck memproduksi atap yang sudah bisa langsung dipasangi solar system.
“Jadi kami juga distributor, bisa membantu instalasi, semuanya bisa kami bantu,” tutur dia.
Adapun ukuran solar panel per lebar dan luas 2×1 meter, bisa menghasilkan listrik sekitar 550 watt. Utomodeck juga punya produk atap solar sytem yang bisa menghasilkan listrik hingga di atas 700 watt.
“Livetime-nya untuk performanya 25 tahun,” kata Lestari.
Baca juga: Galeri Foto Beragam Alat Berat di Pameran IEE Series 2023 JiExpo Kemayoran
Lestari tidak memungkiri bahwa atap solar system bisa saja kejatuhan suatu benda hingga berakibat pecah. Akan tetapi jika satu panel mengalami masalah, dipastikan panel lainnya masih bisa berfungsi dengan baik.
“Jadi kalau ada masalah di satu panel, maka yang lain masih bisa berfungsi, yang diganti hanya satu saja, jadi tidak semuanya,” ucapnya.
Panel PLTS atap Utomodeck sudah meluncur hampir 5 tahun dan telah mengantongi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN). Market terbesarnya di pemerintahan dan di swasta. Teranyar, perusahaan mengatapi proyek Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC).
Dalam catatan Lestari, saat pandemi melanda Indonesia tahun 2021-2022 kemarin, market Utomodeck mayoritas ada di residensial komersial dan industrial.
Lestari melanjutkan, Utomodeck sudah memiliki 15 titik cabang di Indonesia. Ia pun mengharapkan konsumen tak perlu ragu berkaitan dengan servis purna jual.
“PLTS itu kami sudah sudah ada distributor dan service center. Kalau ada masalah, kami siap untuk memberikan service center 24 jam,” ucapnya.
Ke depan, Utomodeck akan menyeimbangkan fokus bisnis dengan persentase 50-50 pada pengembangan produk baja ringan dan renewable energy.
“Maka itu kami jargonnya one stop solution. Kebutuhan pelanggan kami siap support baik dari industrial maupun energi. Apapun kebutuhan kalian kami siap support, Utomodeck mengatapi dunia lewat Indonesia,” kata Lestari.
Klik logo di bawah ini untuk mengikuti beragam informasi yang disajikan Konstruksi Media secara gratis:
Baca artikel lainnya:
- Komitmen WEGE pada ESG: Keberlanjutan dan Tata Kelola yang Kuat untuk Masa Depan
- Outlook 2025, Semen Merah Putih Inovasi Konstruksi Keberlanjutan
- WEGE Optimistis Capai Target 2024, Raih Kontrak Baru Rp 2,07 Triliun hingga Oktober 2024
- DAIKIN Terapkan Standar dan QC Jepang di Pabrik AC Full-Scale Pertama di Tanah Air