Electricity

Kena Covid-19, Dirut PLN Pastikan Pasokan Listrik Aman Meski Batu Bara Langka

Konstruksi Media – Direktur Utama PT PLN (Persero), Darmawan Prasodjo mengakui dirinya dan satu direksi PLN yang lain terpapar COVID-19. Darmo, sapaan akrab Darmawan Prasodjo diketahui terpapar usai dari Bali.

Namun, pihaknya tetap memastikan agar pasokan batu bara tetap andal untuk menghindari terjadinya pemadaman listrik ke masyarakat.

Salah satunya, Darmo memimpin langsung pengamanan pasokan batu bara di ruang War Room (Pusat Pengelola Informasi dan Solusi/P2IS) yang juga diikuti oleh jajaran Direksi dan manajemen PLN Grup hingga lebih dari 50 orang.

Diketahui, ruangan war room ini menjadi target sidak Menteri BUMN dan Menteri ESDM untuk menindaklanjuti instruksi Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan keputusan pemerintah untuk menghentikan sementara ekspor batu bara demi memenuhi kebutuhan pembangkit listrik dalam negeri.

“Dalam proses pengamanan pasokan batu bara tersebut, Direktur Utama dengan 1 Direksi PLN terpapar Covid-19, di mana seluruh anggota krisis energi primer mendapatkan skrining dan terpaksa diisolasi,” ujar Darmo dalam keterangan tertulis, Selasa (4/1/2022).

Menurutnya, monitoring pasokan batu bara dan koordinasi dilakukan secara online. Imbasnya, saat sidak dua menteri tadi, ruangan war room terlihat kosong karena sedang dilakukan sterilisasi untuk mencegah penyebaran Covid-19.

“Sejak 2 tahun lalu, sistem War Room energi primer sudah dirancang dapat melakukan monitoring realtime baik secara fisik maupun online dengan efektifitas yang sama. Hal ini sebagai bentuk antisipasi apabila pertemuan fisik tidak bisa dilakukan ditengah pandemi Covid-19,” katanya.

Darmo mengaku, pihaknya akan terus bekerja keras untuk menjaga pasokan listrik nasional. Salah satunya dengan sistem monitoring digital yang canggih berupa Aplikasi Batu Bara Online.

“Sehingga monitoring pasokan batu bara bisa dilakukan secara fisik maupun online. Sesuai protokol Covid-19, Direksi dan Manajemen PLN melakukan monitoring dan koordinasi secara intensif melalui online selama 24 jam, serta koordinasi rutin pada pagi hari sejak pukul 05.30 hingga pukul 24.00 WIB,” ungkap Darmo.

Dengan tetap menerapkan protokol kesehatan, dia memastikan tidak ada pemadaman listrik berkat adanya dukungan luar biasa dari pemerintah dan para pemangku kepentingan dari berbagai sektor. 

Pasokan batu bara untuk pembangkit PLN hingga hari ini telah bertambah sebesar 7,5 juta ton. Volume pasokan ini akan terus bertambah hingga mencapai minimal 20 hari operasi.

“Berkat arahan Presiden yang sangat jelas dan tegas, yaitu mengutamakan kebutuhan domestik, krisis batu bara dan krisis LNG bisa diselesaikan. Pasokan batu bara yang tadinya tersendat, kini berjalan lancar. PLTU yang sebelumnya mengalami krisis batu bara, mulai bisa terselesaikan. Beberapa pasokan LNG yang tadinya kosong, saat ini mulai terisi. Untuk itu, Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas dukungan Bapak Presiden, Menteri ESDM, Menteri BUMN yang telah mendukung dan membantu dalam PLN menjaga ketahanan energi nasional,” ungkapnya. ***

Artikel Terkait

Back to top button
Chat WhatsApp