AirEnergiHeadlineInfrastrukturNews

Kementerian PU Maksimalkan Pemanfaatan Bendungan Jatigede untuk Mendukung Ketahanan Air, Pangan, dan Energi

Bendungan Jatigede dibangun pada periode 2007 hingga 2017 dengan biaya mencapai Rp4,4 triliun.

Bendungan Jatigede
Menterii Dody meninjau Bendungan Jatigede

Berdasarkan data Dinas Provinsi Jawa Barat tahun 2023, tercatat peningkatan signifikan pada produksi padi setelah beroperasinya Bendungan Jatigede. Di Kabupaten Majalengka, produksi padi meningkat dari 3.600 ton menjadi 11.600 ton, di Kabupaten Cirebon dari 121.000 ton menjadi 266.000 ton, dan di Kabupaten Indramayu dari 450.000 ton menjadi 1,2 juta ton.

Selain itu, bendungan ini juga memenuhi kebutuhan air baku sebesar 3.500 liter per detik untuk Kabupaten Sumedang, Indramayu, Cirebon, Kota Cirebon, dan Kabupaten Majalengka. Selain berfungsi sebagai penyedia air, Bendungan Jatigede juga berperan dalam mereduksi banjir hingga 81,4% dan menjadi destinasi wisata yang menarik.

Untuk mendukung ketahanan energi, Bendungan Jatigede memiliki potensi energi kinetik yang dimanfaatkan oleh PLTA Jatigede berkapasitas 2×55 megawatt (MW). Selain itu, rencana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung dengan kapasitas 100 MW yang akan terintegrasi ke Gardu Induk (GI) Jatigede juga sedang dipersiapkan.

“Kolaborasi lintas kementerian dan lembaga dalam pembangunan infrastruktur seperti yang terjadi di Jatigede hari ini diharapkan dapat memberikan kontribusi besar dalam menurunkan ICOR di bawah 6%, pengentasan kemiskinan hingga 0%, dan mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar 8%, sesuai dengan arahan Presiden,” pungkas Dody Hanggodo. (***)

Previous page 1 2

Artikel Terkait

Back to top button
Chat WhatsApp