Kementerian PU Gelar Seminar Rantai Pasok Konstruksi yang Agile dan Adaptive
Seminar ini untuk menentukan apa yang menjadi tantangan di sektor konstruksi tanah air.
Konstruksi Media — Kementerian Pekerjaan Umum (PU) menyelenggarakan seminar mengenai rantai pasok sektor konstruksi mengangkat tema besar “Kolaborasi dan Inovasi Rantai Pasok Konstruksi yang Agile dan Adaptive”, yang diselenggarakan di ICE BSD, Tangerang, Banten, (07/11/2024).
Hal tersebut melihat karena tingginya harga material konstruksi yang diakibatkan oleh adanya isu global, seperti ketegangan geopolitik, hingga menyebabkan perang dagang antara negara.
Sekretaris Direktorat Jenderal Bina Konstruksi Indro Pantja Pramodo mengungkapkan isu rantai pasok dalam jasa konstruksi global dipengaruhi oleh ketegangan geopolitik yang berdampak signifikan pada harga material konstruksi.
Menurut dia, ketidakstabilan di negara-negara produsen bahan baku utama, seperti baja dan semen, mengganggu arus distribusi material. Sanksi ekonomi, perang dagang, dan perubahan kebijakan perdagangan internasional seringkali mengakibatkan keterbatasan pasokan atau peningkatan biaya impor.
Selain itu, biaya logistik global juga melonjak karena krisis energi dan pembatasan transportasi, yang menambah tekanan pada harga material.
Tentu, kondisi ini membuat harga material konstruksi di banyak negara menjadi lebih mahal, mempengaruhi anggaran dan keberlanjutan proyek-proyek konstruksi di seluruh dunia.
Dalam diskusi atau seminar tersebut tentang “Kolaborasi dan Inovasi Rantai Pasok Konstruksi yang Agile dan Adaptive”, dimoderatori oleh Direktur Kelembagaan Sumber Daya Jada Konstruksi Kementerian PU, Nicodemus Daud.
Di mana, seminar ini juga menghadirkan pembicara yang terlibat di dalam sektor jasa konstruksi, seperti Guru Besar Fakultas Teknik Universitas Diponegoro, Prof. Agung Wibowo yang menyampaikan paparan mengenai Pengembangan Sistem Rantai Pasok yang Agile dan Adaptive di Sektor Konstruksi.
Selanjutnya, yakni Koordinator Asisten Deputi Bidang Manajemen Risiko dan Kepatuhan Kementerian BUMN, Sarpi M.M., menyampaikan tantangan dan risiko BUMN konstruksi.
Juga menghadirkan Program Management Office Division Head PT MRT Jakarta, Rizki Shebubakar, dan Direktur Konstruksi PT MRT Jakarta Weni Maulina.
Kemudian hadir secara langsung yakni President Director PT Semen Indonesia Group (Persero) Tbk, Donny Arsal, menyampaikan paparan mengenai Membangun Indonesia dengan Menjaga Alam untuk Generasi Mendatang. Di mana, SIG dengah komitmen menciptakan produk ramah lingkungan yakni Semen Hijau dan Prescise Interlock Brick: Solusi Untuk Pembangunan Infrastruktur dan untuk Perumahan yang Berkelanjutan.
Baca Juga :
- Lewat Seminar Internasional PII, Insanul Kamil: Perkuat Daya Saing Bangsa
- LRT Jabodebek Uji Coba Aturan Bawa Sepeda Standar
- Jababeka Bangun Rumah Sakit Pendidikan Standar Internasional
- Di Seminar Internasional PII, PJ Gubernur Adhy Ingin Jadikan Jatim Sebagai Surganya Investasi
- Seminar Internasional PII, Ketua Penyelenggara: Perkuat Kolaborasi dengan Stakeholder