AirHeadlineInfrastrukturNews

Kementerian PU dan ESDM Cari Pendanaan Swasta untuk Kembangkan Tiga Bendungan

Terdapat tiga bendungan yang sedang dalam proses pencarian pendanaan dari sektor swasta.

Ia menambahkan bahwa dari 61 bendungan yang dibangun pada 2015-2024, sebanyak 43 memiliki potensi PLTA. Sebanyak 35 bendungan telah masuk dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) dengan potensi listrik mencapai 250,51 MW, sementara delapan lainnya masih dalam tahap kajian dengan potensi 7,65 MW.

Dari 35 bendungan yang masuk dalam RUPTL, terdapat 10 bendungan prioritas KPBU PLTA, yaitu:

  • Bendungan Bulango Ulu (Gorontalo),
  • Bendungan Way Apu (Maluku),
  • Bendungan Lau Simeme (Sumatera Utara),
  • Bendungan Keureuto (Aceh),
  • Bendungan Cipanas (Jawa Barat),
  • Bendungan Pamukkulu (Sulawesi Selatan),
  • Bendungan Batang Tongar (Sumatera Barat),
  • Bendungan Batang Batahan (Sumatera Utara),
  • Bendungan Leuwikeris (Jawa Barat),
  • Bendungan Bener (Jawa Tengah).

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Menteri ESDM, Yuliot Tanjung, menekankan pentingnya mengintegrasikan pembangunan bendungan dan PLTA dalam satu skema KPBU. Menurutnya, jika skema KPBU menggabungkan pembangunan bendungan dan PLTA dalam satu paket, prosesnya akan lebih efisien.

“Dengan skema satu paket yang mencakup irigasi, air baku, dan PLTA, perencanaan ekonomi bisa lebih matang sejak awal. Ketika ditawarkan dalam skema KPBU, nilai keekonomiannya bagi pelaku usaha juga menjadi lebih menarik,” jelas Yuliot.

Skema KPBU PLTA ini diharapkan dapat berkontribusi pada swasembada energi dengan memanfaatkan sumber daya yang telah tersedia. Selain itu, keterlibatan pihak swasta memungkinkan percepatan pembangunan infrastruktur listrik secara lebih efisien. (***)

Previous page 1 2

Artikel Terkait

Back to top button
Chat WhatsApp