News

Kementerian BUMN Inginkan Klaster BUMN Konstruksi Kolaborasi Riset dan Inovasi

Dengan kolaborasi ini bisa menyelesaikan point-point internal cluster, sehingga tidak lagi fokus pada corporate competition.

Konstruksi Media – Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) meminta khususnya klaster BUMN konstruksi untuk saling berkolaborasi dalam hal riset dan inovasi.

Hal tersebut dikatakan oleh Ferry Adrianto Koordinator Fungsi Teknologi  Kementerian BUMN dalam perayaan HUT Indonesia Infrastructure Research & Innovation Institute (I2RI) yang pertama, beberapa waktu lalu.

Ia menambahkan, Kementerian BUMN ingin I2RI bisa menjalankan misi yang diharapkan yakni kolaborasi di dalam klasternya dan antar klaster BUMN.

Hal tersebut sesuai dengan kebijakan Surat Edaran Menteri BUMN SE-1/MBU/02/2021, 2021/02/24, tentang Transformasi Fungsi Learning Center/Corporate University, Research Center, dan Innovation Center Badan Usaha Milik Negara.

“Dengan kolaborasi ini maksudnya bisa menyelesaikan point-point internal cluster, sehingga didalam klaster tadi itu yang berbasiskan kolaborasi unggulan tidak lagi fokus pada corporate competition (persaingan perusahaan). Sehingga apa yang sudah dilakukan oleh BUMN lain misalnya inovasi, ataupun learning dan research, itu tidak perlu diulang lagi dan bisa fokus pada kemajuan kompetensinya,” ungkap Ferry saat berbincang dengan Konstruksi Media, Sabtu, (16/7/2022).

Menurutnya, BUMN yang mempunyai kapabilitas bertanggung jawab untuk berkolaborasi dengan BUMN yang membutuhkan di dalam klaster itu. Sehingga BUMN tersebut akhirnya bisa fokus dan terjadinya efisiensi, serta BUMN tersebut dapat mengejar performanya dengan fokus kompetensinya dan dapat meningkatkan performa perusahaan.

“Selama ini ada kecenderungan bisnis learning, research, innovation itu terpisah. Maka dari itu semua, kita harus dorong untuk  berkolaborasi dengan berbasis kompetensi serta harus meleverage bisnisnya,” paparnya.

“Kita harus mendorong Transformasi Fungsi Learning Center/Corporate University, Research Center, dan Innovation Center, dengan adanya ini diharapkan kekuatan bertambah dari skala ekonomi, ekonomi skill-nya dan kapabilitasnya itu akan terbangun,” sambung Ferry.

Dia melanjutkan, dengan semangat kolaborasi yang terjadi didalam kluster itu akan ketahuan poin-poinnya, sehingga pada akhirnya  performanya yang kurang karena sendirian itu akan terbantu terangkat .

“Sekali lagi yang ditekankan kita harapkan ada kebersamaan. Jangan sampai dalam satu klaster itu merasa ditinggalkan, dan timbul persaan dianaktirikan padahal dalam satu klaster,” urai Ferry.

Oleh karena itu, Kementerian BUMN, sebagai pemegang saham/pembina berkeinginan seperti itu sesama klaster sebagai keluarga baru saling tolong menolong. Itu yang diharapkan terjadi, nah itu sebagai  tantangan yang harus diselesaikan namun berproses.

Ferry Adrianto Koordinator Fungsi Teknologi  Kementerian BUMN dalam perayaan HUT Indonesia Infrastructure Research & Innovation Institute (I2RI). Dok. Ist

“Harapannya ini dapat memperluas stakeholder, dan kita akan dorong antar klaster akan saling berkolaborasi bersama. Tapi nanti setelah klaster PR satu selesai mereka harus berinteraksi mesti harus berkolaborasi dengan yang lain karena bisa terjadi peluang bisnisnya karena bisa jadi peluang bisnisnya itu juga akan ditemukan di klaster yang lain,” imbuhnya.

Selain itu, jelasnya, dalam meningkatkan ide bisnis lainnya serta kolaborasi, itu akan ada ide baru, dan ada insight setelah melihat model bisnis baru. Ada produk  baru dan inovasi baru yang bisa juga akan ditemukan di klaster lain yang dibutuhkan dan di aplikasikan oleh anggota.

Baca Juga : Dewan Pembina Buka Forum QHSE BUMN Konstruksi 2022

Sehingga dapat menimbulkan efisiesi waktu yang baik, dan nanti kedepannya akan bisa dimusyawarahkan bisnis to bisnis kalau dia sudah dapat apa yang anggota cari.

BUMN, terangnya, bisa langsung action untuk menjalankan bisnis tersebut dan mendapatkan hasil keuntungan yang baik. Tidak perlu riset lagi dari nol dengan begitu bisa mengefensiesi waktu  jadi nanti akan dibntu dengan sharing knowladge serta inovasi baru.

“Peluang bisnis tidak hanya di klaster saja, tapi pasti ada peluang bisnis di klaster lain ternyata ada peluang atau potensi bisnis yang diambil setelah dia tampilkan. Anda disana ngapain, apasaja yang sudah dilakukan disana. Sehingga menghasilkan efisiensi waktu, biaya, dan resoucing serta akhirnya kita bisa mencari para ahli sesama BUMN untuk saling membantu disaat ada kendala sampai menghasilkan solusi yang baik,” tuturnya.

Secara psikologis dengan kolaborasi  itu akan membantu sekat-sekat yang dulu ada sekarang sudah terbongkar semua. Sehingga sudah tidak terlalu kaku dan formalis, maka sekarang pihaknya membuatkan wadah atau tempat untuk saling komunikasi dan saling sharing serta musyawarah secara gotong royong menjadi keluarga besar yang bersama mencari peluang bisnis. Sekarang era VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity, and Ambiguity).

“Intinya, dunia VUCA artinya dunia yang kita hidupi sekarang, di mana perubahan sangat cepat, tidak terduga, dipengaruhi oleh banyak faktor yang sulit dikontrol, dan kebenaran serta realitas menjadi sangat subyektif, yang mana era digitalisasi transformasi digital itu kuncinya adalah conectivity, kolaborasi, efisiensi sehingga difokus corporate competent bisa memanfaatkan semua,” tutupnya.

Baca Artikel Selanjutnya :

Artikel Terkait

Back to top button
Chat WhatsApp