Kemenko Infra Tinjau Proyek Hutama Karya, Flyover Sitinjau Lauik dan Tol Padang–Sicincin
Proyek Flyover Sitinjau Lauik dan Tol Padang–Sicincin yang dikerjakan Hutama Karya untuk memperkuat konektivitas dan keselamatan transportasi di Sumatra Barat.
Konstruksi Media – PT Hutama Karya (Persero) mendapat dukungan penuh dari pemerintah pusat untuk percepatan dua proyek strategis di Sumatra Barat, yaitu KPBU Flyover Sitinjau Lauik dan Jalan Tol Padang–Sicincin.
Dukungan tersebut disampaikan oleh Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur Dasar Kemenko Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Kemenko Infra) Muhammad Rachmat Kaimuddin saat melakukan peninjauan lapangan pada (27/10) lalu.
Kedua proyek ini dinilai krusial dalam meningkatkan keselamatan, efisiensi perjalanan, serta memperkuat konektivitas ekonomi di wilayah Sumatra Barat.

Rachmat Kaimuddin menjelaskan bahwa pembangunan Flyover Sitinjau Lauik disiapkan untuk menggantikan jalur lama Padang–Solok yang dikenal ekstrem dan rawan kecelakaan. Dengan panjang sekitar 2,78 km dan kelandaian yang lebih landai, jalur baru ini akan meningkatkan keselamatan kendaraan berat sekaligus memperlancar arus logistik.
“Dengan tingginya angka kecelakaan di Sitinjau Lauik, proyek ini menjadi perhatian serius pemerintah. Kami mendukung penuh percepatan pembangunannya,” kata Rachmat.
Kunjungan kerja tersebut juga mencakup peninjauan progres pembangunan Jalan Tol Padang–Sicincin sepanjang 36,6 km, yang menjadi bagian dari koridor Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS). Ruas ini berperan penting dalam mempercepat konektivitas antara Padang, Padang Pariaman, hingga Sicincin, sekaligus membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat sekitar.
Pemerintah mendorong penyelesaian pekerjaan interchange dan akses pendukung agar tol ini dapat segera beroperasi penuh dan memberikan manfaat maksimal.
Deputi Kemenko Infra menegaskan bahwa Tol Padang–Sicincin akan menjadi tulang punggung konektivitas ekonomi Sumatra Barat.
Baca Juga : Menko AHY: Percepatan Infrastruktur Papua Jadi Penggerak Pertumbuhan Ekonomi Timur Indonesia
“Kami ingin penyelesaian pekerjaan fisik seperti interchange dapat dipercepat, sehingga tol ini berfungsi secara optimal untuk mendukung mobilitas masyarakat dan distribusi barang,” jelasnya.

Sementara itu, EVP Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Mardiansyah, menyampaikan bahwa pembangunan Flyover Sitinjau Lauik bukan hanya proyek fisik, tetapi solusi permanen untuk mengatasi medan ekstrem yang selama ini menjadi kendala utama.
“Dengan jalur baru yang lebih aman dan efisien, arus logistik dan mobilitas masyarakat akan jauh lebih lancar,” ujarnya.
Dia menambahkan, Hutama Karya terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat dan daerah guna memastikan keselamatan dan percepatan pelaksanaan proyek sesuai Asta Cita Presiden Prabowo Subianto yang menekankan pemerataan pembangunan infrastruktur di seluruh Indonesia.
Hingga kini, Hutama Karya telah membangun Jalan Tol Trans Sumatra sepanjang lebih dari 1.200 km, mencakup berbagai ruas yang telah beroperasi maupun masih dalam tahap konstruksi.
Keberlanjutan proyek di Sumatra Barat menjadi bagian penting dari upaya perusahaan untuk mewujudkan konektivitas antardaerah yang lebih efisien, aman, dan berkelanjutan di Pulau Sumatra.
Baca Juga :
Hutama Karya Kian Bersinar di Kancah Internasional
Hutama Karya Raih Juara Internasional Inovasi Digital Konstruksi Terpadu




