
Konstruksi Media – Para pengembang perumahan mengeluhkan terkait program 3 juta rumah yang menyebabkan masyarakat menunda akad Kredit Pemilikan Rumah (KPR).
Ketua Bidang Perizinan Pertanahan Dewan Pengurus Pusat (DPP) Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi), Bambang Setiadi, menyatakan bahwa fenomena ini menjadi tantangan tersendiri bagi industri properti.
“Masalahnya adalah rumah sudah tersedia, dokumen sudah lengkap, dan proses akad sudah siap dilakukan, tetapi konsumen memilih menunda dengan harapan mendapatkan rumah secara gratis,” ujar Bambang setelah menghadiri rapat koordinasi dengan Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait, di Kantor Kementerian PKP, Jakarta, Jumat (21/02/2025).
Selain itu, Bambang juga menyoroti bahwa program 3 juta rumah yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto dinilai masih belum memiliki arah yang jelas.
“Saya berpendapat bahwa semua program dari Kementerian PKP harus lebih dimatangkan sebelum dipublikasikan secara luas. Jangan sampai informasi yang belum sepenuhnya siap justru menimbulkan kebingungan di masyarakat,” tambahnya.