Konstruksi Media – Direktur Jenderal (Dirjen) Cipta Karya Diana Kusumastuti melakukan kunjungan kerja ke Aceh untuk mengecek beberapa lokasi infrastruktur Cipta Karya di Bumi Serambi Makkah, pada Senin-Selasa pekan lalu. Ia didampingi Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Aceh Deni Arditya.
Diana menuturkan, kunjungan pertamanya ialah memantau lokasi Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Kota Banda Aceh yang terletak di Gampong Jawa. Dalam catatannya, IPAL yang memiliki kapasitas 1000 m3/hari itu punya jaringan perpipaan air limbah meliputi kawasan Peuniti, Pelanggahan, dan Gampong Jawa.
Dia menyebutkan, kunjungan ini dilakukan guna menangani permasalahan air limbah di wilayah tersebut, rencananya diganti menggunakan sistem pengolahan air limbah yang komprehensif dan terpadu.
Baca juga: Lestarikan Nilai Arsitek Tradisional, PUPR Perbaiki Rumah Adat di Aceh
Selanjutnya adalah kunjungan kerja pada Kegiatan Revitalisasi Kawasan Bantaran Krueng Aceh, dimulai dari Jembatan Pante Pirak sampai Jembatan Peunayong, Kota Banda Aceh.

“Adapun rencana kegiatan yang akan dilaksanakan antara lain pedestrian skybridge, riverwalk dan jalur pedestrian, taman peunayong, river deck, areal serbaguna, pembangunan dan perbaikan tanggul, serta normalisasi sungai,” kata Diana dikutip dari situs ciptakarya.pu.go.id, di Jakarta, Selasa (4/7/2023).
Selain itu, kata Diana, pihaknya juga berkesempatan meninjau Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Ibu Kota Kecamatan (IKK) Garot, Kabupaten Pidie.
Ia menekankan, pembangunan SPAM diutamakan untuk pemenuhan kebutuhan domestik agar masyarakat bisa menikmati air minum berkualitas dengan harga terjangkau.
Menurut dia, SPAM IKK Garot kapasitas 20 l/d eksisting telah melayani 2.600 Sambungan Rumah (SR) untuk Kecamatan Indra Jaya.
“Untuk menambah jumlah cakupan pelayanan air bersih dilakukan kegiatan Peningkatan IPA Kapasitas 50 l/d di SPAM IKK Garot dan Pembangunan Jaringan Perpipaan SPAM IKK Garot sehingga dapat melayani 2 kecamatan lagi, yaitu Kecamatan Delima, 22 Desa, 12.960 Jiwa dan Kecamatan Grong Grong, 15 Desa, 7.086 Jiwa,” katanya.
Baca juga: Nilai Investasi Pabrik Onduline Manufaktur Indonesia di PIER Rp 90 Miliar
Dirjen Cipta Karya pun berpesan dalam menyelesaikan infrastruktur, dipastikan pihaknya tidak hanya menyelesaikan pekerjaan secara fisik saja. Akan tetapi tetap mengedepankan kualitas, estetika, dan keberlanjutan lingkungan.
Di sisi bersamaan, kata Diana, juga harus didukung dengan administrasi teknis yang lebih tertib. “Sejak pengadaan barang dan jasa sampai dengan penyelenggaraan pekerjaan.” ucapnya memungkasi.
Baca artikel lainnya: