EQUIPMENTProduct

Kala UMKM Sukses Manfaatkan FABA PLTU

Konstruksi Media – PT PLN (Persero) terus mendukung pengembangan bisnis usaha kecil dan mikro kecil (UMKM) dalam memanfaatkan abu sisa pembakaran batu bara alias fly ash dan bottom ash (FABA).

Tercatat hingga awal 2022, sebanyak 97 UMKM telah memanfaatkan FABA dari 20 PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap) PLN untuk pembangunan daerah.

Executive Vice President PLN, Agung Murdifi, mengungkapkan bahwa pemanfaatan FABA menjadi salah satu fokus program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) PLN tahun 2022. Program ini juga termasuk upaya PLN dalam mengimplementasikan aspek Environmental, Social and Corporate Governance (ESG).

Baca Juga : PLN Bangun Infrastruktur Kelistrikan di Pulau Pasaran

“PLN mendorong UMKM dan masyarakat memanfaatkan FABA secara cuma-cuma untuk pembuatan batako, jalan beton dan berbagai pemanfaatan lainnya,” kata Agung lewat keterangannya kepada media, (1/3/2022).

Melalui pemanfaatan FABA, PLN berharap dapat mendukung pertumbuhan UMKM dan pembangunan daerah.

Hingga saat ini, PLN menyediakan FABA dari lokasi PLTU secara cuma-cuma untuk UMKM sedangkan pengangkutan dan biaya produksi ditanggung oleh UMKM yang memanfaatkan, sehingga zero cost bagi PLN.

Salah satu UMKM yang berhasil menggunakan bahan baku FABA untuk dijadikan batako yakni dari PLTU Ombilin, Sumatera Barat. Adalah BUMDes Karya Muda Mandiri dan CV Bangun Nusantara Raya.

Ketua BUMDes Karya Muda Mandiri, I Made Safari Oktaria mengungkapkan bahwa pendampingan yang diberikan PLN selama ini terhadap produk batako dari FABA mulai diterima masyarakat secara antusias.

Produksi batako dari FABA UMKM binaan PLN. Dok. PLN.

“Kami berhasil menggeser paradigma masyarakat terhadap abu batu bara dengan pembuatan batako ini. Sekarang masyarakat antusias menggunakan produk batako dari sisa pembakaran batu bara di PLTU Ombilin,” ujar I Made.

Dia menjelaskan, kerja sama pengelolaan FABA tersebut merupakan upaya PLN untuk menghasilkan nilai tambah kehadiran PLTU yang memberikan nilai ekonomis bagi masyarakat sekitar. Salah satunya lewat batako yang diproduksi BUMDes Karya Muda Mandiri dan CV Bangun Nusantara.

Hasil produksi batako dari FABA kini dipakai untuk agenda bedah rumah yang digelar pemerintah setempat, pagar sekolah, hingga beragam bentuk penggunaan lain.

“Kami juga sedang menjajaki kerja sama dengan pelaku usaha konstruksi,” paparnya.

Dengan komposisi semen sebanyak 20 persen, FABA 15 persen dan pasir 65 persen, BUMDes Karya Muda Mandiri mampu memproduksi sebanyak 100-200 pcs per hari dengan memanfaatkan FABA sebanyak 5-10 ton per minggu.

Selain itu, dengan komposisi semen sebanyak 20 persen, FABA 30 persen, dan pasir 50 persen, produksi batako dari CV Bangun Nusantara mampu memproduksi sebanyak 2.000-3.000 pcs per hari dengan memanfaatkan FABA 20-40 ton per minggu.

Produk batako dari FABA PLTU UMKM binaan PLN. Dok. PLN.

“Kualitas batako yang menggunakan FABA sebagai bahan campurannya lebih diminati konsumen karena lebih kokoh dari segi kekuatannya, hal ini disebabkan oleh sifat pori-pori FABA yang rapat,” bebernya.

Sementara, Pimpinan CV Bangun Nusantara Raya, Aditya mengatakan bahwa batako hasil produksi setelah menggunakan FABA dapat mengurangi penggunaan semen dalam proses produksi.

“Sebelum menggunakan FABA, proses produksi batako menggunakan dolomit/kapur dalam campurannya sehingga membutuhkan semen dalam jumlah banyak. Setelah menggunakan FABA, proses produksi batako tidak lagi menggunakan dolomit/kapur sehingga dapat mengurangi pemakaian semen,” tutupnya.

Baca artikel selanjutnya:

Artikel Terkait

Back to top button
Chat WhatsApp