
KAI Perkuat Keberlanjutan dengan Transportasi Ramah Lingkungan melalui Dekarbonisasi
Komitmen KAI dalam menciptakan transportasi ramah lingkungan serta berbagi wawasan mengenai strategi dan tantangan dekarbonisasi sektor transportasi.
Vice President Public Relations KAI, Anne Purba, menjelaskan bahwa KAI telah mengimplementasikan berbagai langkah strategis untuk mengurangi emisi karbon dalam operasionalnya. Salah satu inisiatif utama adalah penggunaan bahan bakar biodiesel B40 pada lokomotif guna mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil.
Selain itu, KAI juga mengoptimalkan energi baru terbarukan melalui implementasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) serta menerapkan sistem digital seperti Rail Document System (RDS) dan teknologi pengenalan wajah (face recognition) untuk meningkatkan efisiensi operasional sekaligus mengurangi penggunaan kertas.
“Untuk memastikan operasionalnya semakin ramah lingkungan, KAI telah mengadopsi konsep bangunan hijau (green building) yang mendapatkan sertifikasi EDGE serta secara aktif melakukan pengukuran jejak karbon dalam layanan angkutan penumpang dan barang,” Ungkap Anne
“Selain itu, program penghijauan melalui penanaman pohon dan pengelolaan limbah juga terus dilakukan guna mendukung ekosistem yang lebih sehat,” tambah Anne.

Pengakuan atas Komitmen KAI
Komitmen KAI dalam mewujudkan transportasi berkelanjutan telah diakui secara nasional dan internasional. Pada tahun 2024, KAI memperoleh skor ESG sebesar 41 dari S&P Global, menempatkannya di jajaran 20% teratas sektor transportasi dan infrastruktur global.
Di tingkat nasional, KAI meraih penghargaan bintang empat dalam ajang Indonesia Sustainability Award 2025 untuk kategori implementasi ESG yang komprehensif serta program pemberdayaan masyarakat terbaik.