
KAI dan UGM Kolaborasi Kembangkan Ground Detector Lokomotif untuk Tingkatkan Keandalan Operasional
Berfungsi untuk mendeteksi risiko gangguan sebelum terjadi kerusakan akibat kebocoran arus.
“KAI berkomitmen menyediakan program studi lanjut dan pelatihan bagi karyawan yang ingin mendalami riset berbasis inovasi. Dengan peningkatan kompetensi, KAI dapat mempercepat transformasi digital sekaligus mengurangi ketergantungan pada teknologi impor,” ungkap Anne.
Strategi Reverse Engineering untuk Transportasi Mandiri
Sebagai bagian dari strategi inovasi, KAI juga menerapkan reverse engineering untuk mengembangkan teknologi secara mandiri. Langkah ini bertujuan untuk menciptakan sistem transportasi yang lebih andal, efisien, dan mandiri.

Anne menegaskan bahwa inovasi dan kolaborasi adalah kunci dalam menghadapi tantangan industri transportasi di masa depan. Dengan terus mendorong inovasi dan membangun kemitraan strategis, KAI optimistis dapat memperkuat perannya dalam industri perkeretaapian nasional dan menghadapi tantangan masa depan dengan lebih siap.
“Kereta Api Indonesia akan terus mengembangkan budaya inovasi dan menjalin kemitraan yang kuat dengan berbagai pemangku kepentingan. Dengan demikian, perusahaan tidak hanya menjadi pionir dalam transformasi teknologi transportasi tetapi juga memastikan bahwa inovasi yang dihasilkan benar-benar memberikan manfaat nyata bagi pelanggan dan masyarakat luas,” tutup Anne. (***)