Kadin Sebut Idul Adha Menjadi Momentum Peningkatan UMKM
Pelaksanaan kurban bisa menjadi kekuatan ekonomi yang tidak hanya meningkatkan kesejahteraan masyarakat bawah. Namun, juga para peternak dan UMKM apabila terkelola dengan baik,
Konstruksi Media – Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Arsjad Rasjid mengekspektasikan adanya peningkatan aktivitas ekonomi selama Hari Raya Idul Adha 2023 yang akan berdampak positif pada pemberdayaan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).
“Kami melihat nilai ekonomi dari pelaksanaan kurban tahun ini berpotensi meningkat dibandingkan tahun lalu yang sebesar Rp24 triliun. Hal ini seiring dengan dicabutnya status pandemi Covid-19 sehingga pelaksanaan kurban bisa kembali normal dan pembagian daging kurban juga lebih luas dibandingkan ketika pandemi,” ujar Arsjad dalam keterangannya di Jakarta, dikutip Jumat (30/6/2023).
Dia mengamati potensi peningkatan kegiatan perekonomian pada perayaan tahun ini. Selain dari pelaksanaan ibadah kurban, peningkatan ekonomi juga dipicu oleh geliat pariwisata di daerah yang dipicu oleh kebijakan cuti bersama yang dikeluarkan pemerintah.
Baca juga: Varia Usaha Beton Resmikan Ready-Mixed Batching Plant di Palembang
Arsjad yang juga menjabat sebagai Ketua ASEAN-Business Advisory Council (ASEAN-BAC) berharap dengan pencabutan status pandemi Covid-19, pembagian daging kurban tahun ini bisa menjangkau lebih banyak masyarakat. Hal ini, menurut dia, bisa membantu menurunkan ketimpangan atau kesenjangan konsumsi daging nasional.
Berdasarkan data BPS, konsumsi daging sapi dan kerbau per kapita di Indonesia diperkirakan sekitar 2,5 kilogram pada tahun 2022, jauh di bawah konsumsi rata-rata dunia sebesar 6,3 kilogram per kapita menurut data Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD).
“Pelaksanaan kurban bisa menjadi kekuatan ekonomi yang tidak hanya meningkatkan kesejahteraan masyarakat bawah. Namun, juga para peternak dan UMKM apabila terkelola dengan baik,” kata Arsjad.
Wakil Ketua Umum Bidang Kewirausahaan Kadin Indonesia Aldi Haryopratomo mengatakan bahwa pembelian hewan kurban melalui UMKM akan membantu proses ekonomi.
Menurut dia, UMKM memainkan peran penting dan harus bisa memanfaatkan momentum Idul Adha dengan menyediakan hewan kurban berkualitas dan mengembangkan jalur pemasarannya.
“Pada tingkat ASEAN, kami sedang mengembangkan apa yang disebut Wiki Entrepreneur, di mana para UMKM nantinya dapat mengakses program-program pengembangan UMKM yang bisa membantu mereka naik kelas,” ujar Aldi.
Baca juga: Pupuk Kaltim Tingkatkan Percepatan Laju Dekarbonisasi Melalui ESG
Wiki Entrepreneur yang sedang dikembangkan melalui ASEAN-BAC nantinya juga bisa digunakan pagi para UMKM, misalnya dalam bisnis kurban, untuk bisa memasarkan produk kurbannya bahkan ke sesama negara ASEAN.
Melihat data yang ada, ASEAN juga memiliki berbagai negara dengan populasi umat Muslim cukup besar, jadi ASEAN sebagai potensi pasar untuk produk kurban juga baik untuk bisa dicoba.
Hal ini terlihat dari total populasi Muslim di ASEAN sebanyak lebih dari 270 juta jiwa, tersebar di Indonesia, Malaysia, Brunei Darussalam, Singapura, Filipina, hingga Thailand.
Baca artikel lainnya: