Kabel Listrik Bawah Laut Terpanjang di Indonesia Resmi Beroperasi
PLN berharap pengoperasian kabel bawah laut tersebut mampu mendorong ekonomi Bangka, dan masyarakat kini tak perlu lagi risau kekurangan pasokan listrik karena adanya backup dari sistem kelistrikan Sumatera
Konstruksi Media – PT PLN (Persero) berharap pengoperasian jaringan interkoneksi Sumatera Bangka melalui bawah laut mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mendorong perekonomian Bangka.
Hal tersebut dikatakan oleh Direktur Mega Proyek dan Energi Baru Terbarukan PLN, Wiluyo Kusdwiharto dalam keterangannya, Sabtu, (16/4/2022).
Ia menambahkan, kabel interkoneksi 150 kV tersebut nantinya akan menghubungkan sistem besar Sumatera untuk mengalirkan listrik ke Bangka.
“Dengan adanya sistem interkoneksi ini berpotensi memberikan penghematan biaya pokok produksi sebesar Rp 795/kWh atau sekitar 1,03 triliun per tahun,” kata Wiluyo.

“Sistem interkoneksi ini juga bisa menghindari defisit daya di Bangka saat terjadi pemeliharaan ataupun gangguan. Dengan sistem interkoneksi ini juga kami bisa melepas ketergantungan penggunaan bahan bakar minyak,” sambungnya.
Baca Juga : Siap-siap, 100 Ribu ASN Bakal Pindah ke IKN
Ia menjelaskan, sistem interkoneksi itu selaras dengan rencana pemerintah untuk menyambungkan jaringan kelistrikan di berbagai pulau. Pasalnya, Pemerintah telah merencanakan adanya super grid, yaitu infrastruktur kelistrikan yang membentang dari timur hingga ke barat. PLN akan memperhatikan juga faktor (supply and demand) dalam interkoneksi tersebut.
Selain itu, PLN juga akan menyambungkan kabel dari Sumatera ke Bintan yang dilanjutkan dari Bintan ke Batam. Setelah itu, jaringan serupa juga akan disambungkan ke Singapura.
“Ke depan kita bisa menjadi negara pengekspor listrik. Ini sebuah delegasi luar biasa. Cita-cita kita bukan jadi negara importir melainkan eksportir, termasuk listrik,” terang Wiluyo.
Sementara, General Manager Unit Induk Pembangkitan Sumatera Bagian Selatan PLN, Dahlan, menambahkan sistem interkoneksi berpotensi mengurangi pemakaian BBM BO sebesar 91,98 juta liter dan B30 sebesar 137,29 juta liter per tahun.
Dahlan mengungkapkan, kabel laut sepanjang 36 kilometer sirkit (kms) yang terhubung ke Bangka merupakan yang terpanjang di Indonesia. PLN juga menciptakan interkoneksi dengan membangun (submarine) kabel, saluran udara tegangan tinggi 150 kV sepanjang 25,7 kilometer (km), dan saluran kabel tanah 3,4 km
Menurutnya, Bangka sangat membutuhkan listrik dari Sumatera. Ada banyak potensi di Bangka yang menunggu pasokan listrik seperti tambak udang, hotel, smelter timah, pengolahan sawit, dan industri kecil. Karena Bangka bukan penghasil batu bara dan gas, cara efektif dan efisien mengalirkan listrik adalah menyambungkan kabel laut dari Sumatera.
“Ini tentunya sangat dinantikan oleh masyarakat Bangka, apalagi kelistrikan di Pulau Bangka saat ini masih defisit. Pembangunan infrastruktur kelistrikan interkoneksi Sumatera-Bangka ini juga menggantikan pembangkit tenaga gas, yang biaya pembangunannya mahal sekali,” tutup Dahlan.
Baca Artikel Selanjutnya :