Jenis-Jenis Baja yang Perlu Diketahui dan Kegunaannya
Hampir seluruh peralatan saat ini terbuat dari bahan baja, baik itu alat transportasi, dapur, jembatan dan rangka struktur gedung
KONSTRUKSI MEDIA – Hasil kekayaan alam yang terlihat di hadapan kita banyak dipergunakan untuk kepentingan dan kebutuhan hidup manusia sehari-hari. Termasuk diantaranya adalah bangunan yang berdiri adalah fasilitas konstruksi yang keseluruhannya adalaha hasil tangan manusia, contohnya baja.
Fungsi dan kegunaan baja tentu banyak sekali tergantung pada peruntukannya. Berbagai jenis baja dikenal sebagai bahan baku konstruksi baik pada bidang industri dan keseharian, selain itu baja juga memiliki banyak fungsi yang bergantung pada bentuknya masing-masing. Bahkan hampir seluruh peralatan tersebut terbuat dari bahan baja, baik itu alat transportasi, dapur, jembatan dan rangka struktur gedung.
Secara pengertian, baja merupakan sebuah paduan atau campuran logam terdiri atas unsur besi yang menjadi unsur utama yang dipadukan dengan elemen-elemen lain, seperti unsur karbon. Jenis-jenis baja memiliki kandungan dasar berupa unsur karbon karbon (C ) sekitar 0,2% – 2,1%, dan Besi (Fe) 97%.
Baja juga memiliki kandungan unsur paduan logam lainnya, berupa Krom (Cr), Mangan (Mn), Fosfor (P). Sulfur (S), tembaga (Cu), Nikel (Ni) dan lainnya. Karbon yang ada pada baja berperan sebagai unsur pengerasan yang berguna pada kisi kristal atom besi.
Baca Juga: PLN Studi Pengembangan Midstream Gas ke Perusahaan Wison Offshore & Marine China
Konstruksi Media merangkum dari berbagai sumber jenis-jensi baja dan kegunaanya, berikut ulasannya:
1.Stainless Steel
Jika pada carbon steel biasanya ditentukan berdasarkan kandungan karbonnya, namun stainless steel justru ditentukan berdasarkan kandungan kromium minimum sebesar 10,5%. Sama halnya dengan carbon steel, stainless steel mengandung besi dan karbon, namun penambahan kromium ekstra memberikan pengaruh pada sifat uniknya.
Manfaat terbesar dari stainless steel adalah melindungi baja dari oksidasi, yang menurunkan kemampuan logam dari waktu ke waktu. Selain itu, stainless steel juga dikenal karena kilauannya. Hal ini juga bisa kita lihat pada produk-produk yang menggunakan stainless steel seperti pisau, peralatan medis dan peralatan memasak.
2. Tungsten Steel
Tungsten steel dikenal juga sebagai wolfram, pada dasarnya merupakan jenis logam perak kusam dengan titik leleh tertinggi diantara seluruh jenis logam. Sifat yang paling menonjol dari tipe baja ini adalah kemampuannya terhadap suhu tinggi dan tingkat kekuatannya yang tinggi.
Mengingat karakteristik yang dimilikinya, paduan baja yang berbeda memanfaatkan logam ini untuk meningkatkan ketahanan terhadap korosi.
3. Nickel Steel
Nickel Steel merupakan salah satu paduan jenis baja paling sering digunakan di seluruh dunia. Tidak hanya memiliki kandungan nikel tinggi sampai 3,5%, tetapi kandungan karbonnya juga sekitar 0,35%. Keunggulannya, dengan menambahkan nikel dapat memperkuat struktur baja tanpa penurunan daktilitas. Peningkatan ketangguhan tersebut membantu menahan patah akibat guncangan, benturan dan beban tinggi.
4. Alloy Steel
Alloy steel merupakan jenis-jenis besi yang menyatu dengan salah satu dari beberapa elemen lain. Selain itu, rentang paduan baja yang terluas serta paling beragam ialah baja paduan atau alloy steel. Jenis ini dibuat dengan cara menggabungkan carbon steel dengan beberapa elemen paduan untuk memberikan sifat yang unik pada tiap baja.
5. Carbon Steel
Sebagian besar tipe jenis-jenis baja yang dapat dijumpai di seluruh dunia yaitu berbentuk baja karbon atau carbon steel. Semua baja memiliki kandungan karbon, namun carbon steel bersifat unik sebab tidak memiliki elemen lain pada susunannya. Walaupun hanya mengandung kadar 2% karbon atau bahkan kurang dari beratnya, namun sifat unsurnya menjadikan carbon steel sebagai bahan yang tahan lama dan kuat, sehingga ideal untuk diaplikasikan dalam berbagai kegunaan.
Antara baja karbon dengan besi cor atau cast iron terkadang membingungkan, walaupun memiliki kandungan karbon kurang dari 2%. Cast iron memiliki kandungan karbon sekitar 2%-3,5%, karenanya membuat teksturnya menjadi kasar dan bersifat lebih rapuh. Walaupun carbon steel terdiri atas logam paduan, namun bahan ini tidak mempunyai klasifikasi paduan sebab kurangnya elemen paduan lain di dalam komposisinya.
6. Manganese Steel
Manganese steel merupakan work hardening steel yang terdiri atas 11%-14% kandungan mangan. Mengingat karakteristiknya memiliki work hardening atau pengerasan yang sangat tinggi dan memiliki ketahanan aus yang baik, manganese steel seringkali jenis baja ini digunakan untuk pembuatan rel kereta api.
7. Vanadium Steel
Vanadium steel memiliki sifat tahan korosinya yang sangat baik. Selain dipakai untuk pembuatan pipa serta tabung yang berisi bahan kimia. Baja vanadium biasanya dipakai dalam bentuk lapisan tipis untuk mengikat titanium pada jenis baja. Kandungan kromium 1% dan vanadium saja sudah cukup untuk mencapai ketahanan getaran dan guncangan, sehingga ideal untuk aplikasi pembuatan otomotif.
8. Chromium Steel
Penambahan kromium dapat menurunkan laju pendinginan kritis dan meningkatkan ketahanan aus, dan kekuatan baja terhadap suhu tinggi. Hal tersebut terutama dipakai untuk meningkatkan ketahanan korosi. Menampilkan kekuatan tarik dan elastisitas tinggi, baja kromium ini sering diaplikasikan pada pembuatan spare part mobil dan mesin, serta pada pembuatan brankas.
9. Chromium-Vanadium Steel
Chromium-vanadium steel adalah jenis-jenis baja gabungan antara vanadium dan kromium. Menampilkan kekuatan tarik sangat tinggi, baja bisa dipotong dengan mudah namun tidak rapuh. Pemakaian umum termasuk dalam produksi roda gigi, rangka kendaraan, batang penghubung dan lainnya.
10. Silicon Steel
Berdasarkan gaya magnetnya, silicon steel adalah bahan paling signifikan yang digunakan saat ini. Sedangkan sejumlah kecil silicon steel diaplikasikan dalam transformator pulsa dan relai kecil. Dengan hanya menambahkan silikon sebesar 2%, baja ini banyak diaplikasikan untuk memproduksi magnet secara permanen.
11. Molybdenum Steel
Molybdenum steel dapat membantu meningkatkan ketangguhan pada baja, ketahanan korosi dan kemampuan las. Hal tersebut membuatnya ideal untuk digunakan pada baja struktural. Inilah kenapa tipe baja ini banyak diaplikasikan pada lingkungan laut. Pipa minyak dan gas juga memakai logam molybdenum steel.
12. Cobalt Steel
Cobalt steel menawarkan ketahanan korosi yang luar biasa, memiliki sifat magnetik, kekuatan suhu tinggi dan ketahanan aus. Biasanya baja jenis ini diaplikasikan untuk pembuatan alat pemotong.
13. Aluminium Steel
Penambahan aluminium dapat membantu menggabungkan kemampuan memantulkan panas. Biasanya digunakan pada aplikasi yang berbobot rendah dan memiliki kekuatan yang tinggi.
14. Tool Steel
Tool steel termasuk jenis-jenis baja untuk memproduksi beragam mesin perkakas. Dengan proses tempering, penambahan panas tinggi, proses pendinginan cepat dan pemanasan kembali, membuat tool steel tahan panas dan sangat keras. Biasanya mereka dipakai di lingkungan yang sangat abrasif.
Baca artikel selanjutnya:
- Komitmen WEGE pada ESG: Keberlanjutan dan Tata Kelola yang Kuat untuk Masa Depan
- Outlook 2025, Semen Merah Putih Inovasi Konstruksi Keberlanjutan
- WEGE Optimistis Capai Target 2024, Raih Kontrak Baru Rp 2,07 Triliun hingga Oktober 2024
- DAIKIN Terapkan Standar dan QC Jepang di Pabrik AC Full-Scale Pertama di Tanah Air