Konstruksi Media – Proses audit keselamatan Jembatan Pandansimo yang menghubungkan Kabupaten Kulonprogo dan Bantul masih berlangsung. Jika seluruh rekomendasi hasil audit dari Direktorat Jembatan Kementerian PU sudah ditindaklanjuti, jembatan sepanjang 675 meter tersebut siap dioperasikan paling lambat pertengahan Agustus 2025.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 1.4 Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional (PJN) DIY, Setiawan Wibowo, menyampaikan bahwa saat ini pihaknya tengah menunggu hasil audit keselamatan sebelum jembatan dapat dibuka untuk umum.
“Saat ini sedang persiapan audit keselamatannya. Apabila hasil audit dan rekomendasinya sudah keluar dan ditindaklanjuti, maka jembatan bisa mulai dioperasikan,” ujar Setiawan, Sabtu (19/7/2025).
Pembangunan Jembatan Pandansimo dimulai sejak 17 November 2023. Proyek ini mengalami perpanjangan masa pelaksanaan karena adanya penambahan panjang penanganan dari semula 1.900 meter menjadi 2.300 meter. Penambahan ini dilakukan untuk mengakomodasi kebutuhan lajur transisi demi menjamin keselamatan lalu lintas.
Jembatan Pandansimo dibangun dengan anggaran sebesar Rp863,72 miliar dari APBN Tahun Anggaran 2023–2025. Setiawan memastikan, dari sisi konstruksi, pembangunan fisik jembatan telah rampung 100 persen.
Baca juga: Pembangunan Jalan dan Jembatan Tingkatkan Konektivitas Antar Wilayah
“Update pembangunannya sudah selesai seluruhnya,” ujarnya.
Setiawan menambahkan, hasil audit keselamatan dan rekomendasi teknis ditargetkan keluar paling lambat 15 Agustus 2025. Setelah itu, operasional jembatan akan segera diuji coba.
Sementara itu, terkait agenda peresmian resmi jembatan, saat ini masih dalam tahap konsultasi antara Gubernur DIY dengan Direktorat Jenderal Bina Marga. Tanggal pastinya belum ditentukan.
Sebagai bagian dari konektivitas Jalur Lintas Selatan (JLS) di pesisir selatan Pulau Jawa, Jembatan Pandansimo diharapkan dapat memperlancar arus kendaraan, mendorong pertumbuhan pariwisata selatan DIY, serta mempercepat distribusi logistik antarwilayah. (***)
