Oil & Gas

Jelang Alih Kelola Blok Rokan, Chevron Tuntaskan Pengeboran Sumur ke 100

Konstruksi Media – Managing Director Chevron IndoAsia Business Unit & Presiden Direktur Chevron Pacific Albert Simanjuntak menyampaikan bahwa berupaya memastikan kesiapan lebih dari 2.700 pegawainya menjelang bergabung dengan PT Pertamina Hulu Rokan (PHR). Hal itu dikatakan mengingat tidak lama lagi Wilayah Kerja (WK) atau blok Rokan akan dialih kelolakan Chevron Pasific ke PHR.

Albert mengatakan, Chevron telah menyiapkan kapabilitas organisasi; menggelar berbagai forum komunikasi dan program pembekalan seperti persiapan teknis transisi, pengembangan mental yang positif menghadapi perubahan, hingga pengelolaan finansial.

”Kinerja WK Rokan yang kokoh selama ini tidak lepas dari faktor sumber daya manusia di belakangnya, yakni para pegawai dengan keahlian, budaya dan etos kerja yang telah tertanam. Kami optimistis bahwa mereka akan mampu mempertahankan kinerja WK Rokan dan dapat berkontribusi signifikan bagi perusahaan yang baru,” ujar Albert dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Senin (2/8/2021).

Chevron Pacific juga, kata Albert, baru selesai mengebor sumur ke-100, termasuk di antaranya 11 sumur konversi, terhitung sejak dimulainya program pengeboran pada akhir Desember 2020 lalu. Baru-baru ini Chevron juga telah mendapatkan tambahan rig pengeboran.

“Saat ini, total delapan rig pengeboran yang aktif beroperasi di lapangan. Jumlah rig akan terus ditambah guna mendukung upaya pencapaian target pengeboran di WK Rokan tahun ini,” katanya.

”Wilayah Kerja Rokan merupakan aset strategis yang penting bagi penerimaan negara dan daerah, perekonomian masyarakat, serta ketahanan energi nasional. Merupakan suatu kebanggaan bagi kami dapat mengelola aset ini dengan baik,” lanjutnya.

Albert pun menyampaikan terima kasih atas dedikasi dan kinerja puluhan ribu karyawan Chevron, termasuk para pensiunan, atas bakti mereka kepada perusahaan selama bertahun-tahun demi menghasilkan energi untuk bangsa dan negara. “Catatan keunggulan prestasi Chevron selama ini merupakan jerih payah dan komitmen para karyawan,”ujar dia.

Senada dengan Albert, Direktur Rokan PT CPI Budianto Renyut menyampaikan, WK Rokan merupakan aset strategis yang penting bagi penerimaan negara dan daerah, perekonomian masyarakat, serta ketahanan energi nasional. Kolaborasi SKK Migas, PT CPI, dan PT Pertamina Hulu Rokan berjalan dengan baik sehingga program pengeboran dapat berjalan dengan selamat dan lancar.

“Keberhasilan program pengeboran merupakan bagian penting dalam upaya menjaga tingkat produksi di WK Rokan setelah alih kelola. Untuk memastikan ketersediaan pasokan material pendukung program pengeboran, PT CPI dan PHR telah menandatangani perjanjian pemanfaatan bersama fasilitas gudang milik negara di WK Rokan pada 21 April lalu,” kata Budianto.

Dengan adanya perjanjian tersebut, PHR dapat mulai mendatangkan dan menyimpan material pendukung program pengeboran di gudang-gudang yang dikelola PT CPI di Duri dan Dumai. Material-material tersebut di antaranya pipa, conductor, casing, tubing, wellhead, valve, kabel, maupun pompa angguk.

Untuk proses terminasi, Chevron Pacific telah menyampaikan dokumen final PSC termination checklist pada 19 Juli 2021. Kemudian untuk pelaporan aset sudah mencapai tahap final, di mana sekitar 118 ribu aset telah selesai diperiksa fisik dan dilaporkan.

Sedangkan penutupan laporan proyek telah menyelesaikan sebanyak 3.179 laporan. Pada Mei lalu, Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin) ESDM dan SKK Migas juga telah menyelesaikan proses verifikasi dan validasi (V&V) terhadap data eksplorasi dan eksploitasi WK Rokan yang diserahkan oleh Chevron Pacific.***

Artikel Terkait

Leave a Reply

Back to top button