Jasa Marga Ajak Pemudik Gunakan Aplikasi Travoy
Dalam menggunakan aplikasi Travoy, Jasa Marga mengajak masyarakat untuk dapat mengetahui berapa banyak pemudik yang beristirahat di rest area.
Konstruksi Media – PT Jasa Marga (Persero) Tbk mengungkapkan pihaknya sangat konsisten dalam mengembangkan Aplikasi Travoy, hal ini sebagai bentuk peningkatan pelayanan berbasis teknologi, dari Jasa Marga Tollroad Command Center dan dapat diakses oleh masyarakat.
Untuk diketahui, Aplikasi Travoy sendiri merupakan asisten digital perjalanan dengan sejumlah fitur unggulan yang terintegrasi.
Menurutnya, Corporate Communication and Community Development Group Head Jasa Marga Lisye Octaviana, jelang arus mudik dan balik Hari Raya Idul Fitri 1444 H, Aplikasi Travoy siap melengkapi aplikasi navigasi yang kerap digunakan oleh masyarakat seperti Google Maps dan Waze.
“Keunggulan Aplikasi Travoy versi baru akan membantu pengguna jalan dalam menyiapkan perjalanan dengan lebih baik lagi. Sejumlah fitur baru yang dikembangkan di antaranya yaitu fitur Event Lalu Lintas yang telah dilengkapi dengan Push Notification untuk memberikan informasi update informasi lalu lintas jalan tol secara otomatis tanpa harus membuka aplikasi Travoy terlebih dahulu,” ungkap Lisye Octaviana, Selasa, (18/4/2023).
Dia menambahkan, sebagai peningkatan dari fitur sebelumnya, Travoy kali ini memberikan kemudahan untuk dapat mengakses CCTV melalui halaman depan aplikasi.
Dia menambahkan fitur baru lainnya, yaitu fitur Chat Us. Dengan fitur ini, pengguna jalan akan diarahkan ke layanan pesan WhatsApp berbasis Artificial Intelligence (AI) yang terintegrasi dengan Jasa Marga Integrated Digitalmap (JID).
Lisye menjelaskan, untuk kebutuhan darurat, pengguna jalan memiliki pilihan untuk terhubung dengan Live Agent Call Center 14080.
“Jasa Marga juga mendorong pengguna jalan untuk menggunakan fitur Resi/Struk Digital. Pengguna jalan dapat melihat riwayat transaksi tol selama tujuh hari ke belakang serta mencetaknya dalam bentuk digital yang berlaku sebagaimana resi/struk fisik di gerbang tol. Cukup masukkan nomor e-toll yang digunakan untuk dapat menggunakan fitur ini,” papar dia.
Lisye mengemukakan m, Jasa Marga mulai memperkenalkan GetPay yang merupakan ekosistem pembayaran digital. Di versi Travoy kali ini, GetPay melalui fitur Multibiller dapat digunakan untuk pembelian pulsa & paket data, pembayaran tagihan telepon pascabayar hingga melakukan pengisian ulang saldo e-wallet/uang elektronik. Ke depannya, Lisye menjelaskan, GetPay akan segera bisa digunakan untuk pembayaran multipayment lainnya seperti saldo e-toll, token listrik, asuransi, hingga pembayaran streaming berbasis layanan, selain itu juga dapat mengakomodir pembayaran tenant di rest area dan pembayaran derek online sebagai layanan terintegrasi di jalan tol.
Selain itu, masih banyak fitur menarik lainnya yang menjadi favorit pengguna jalan dan bisa digunakan untuk mewujudkan perjalanan mudik aman berkesan, di antaranya yaitu :
1. CCTV Real Time. Mengetahui kondisi lalu lintas secara live dan real time dari 1.900 lebih CCTV yang tersebar di seluruh ruas jalan tol milik Jasa Marga Group.
2. Rest Area. Menyediakan informasi seputar rest area mulai dari lokasi yang terdekat dengan pengguna jalan, fasilitas dan tenant di rest area, hingga kapasitas parkir yang tersedia.
3. Tarif Tol. Membantu pengguna jalan untuk mengetahui informasi besaran tarif tol yang dibutuhkan selama perjalanan berdasarkan golongan kendaraan dan gerbang tol asal dan tujuan.
4. Informasi Lalu Lintas Terkini. Menghadirkan informasi mengenai kondisi lalu lintas, termasuk pemberlakuan rekayasa lalu lintas seperti contraflow, ganjil-genap dan one way, gangguan lalu lintas hingga pemeliharaan yang sedang dilakukan di ruas jalan tol.
“Kami memahami kebutuhan pengguna jalan untuk mendapatkan informasi lalu lintas yang sangat dinamis sehingga dapat menentukan rute perjalanan dengan baik. Walaupun sebelumnya telah ditentukan sejumlah jadwal untuk rekayasa lalu lintas, kami berharap pengguna jalan dapat mengunduh Aplikasi Travoy yang diperbarui secara berkala selama 24 jam sehingga dapat mengantisipasi perjalanan dengan kondisi terkini,” beber Lisye.
Baca Artikel Selanjutnya :
