Event

Jalin Kolaborasi Dengan Perguruan Tinggi, INKINDO Jateng: Ciptakan SDM Kompeten

Kerja sama ini dilakukan untuk meningkatkan kompetensi anak didik kita dan menjadi kebutuhan dan kepentingan di industri konsultan.

Konstruksi Media – Ikatan Nasional Konsultan Indonesia (INKINDO) wilayah Jawa Tengah (Jateng) menjalin kolaborasi dengan beberapa perguruan tinggi di wilayah Semarang, salah satunya yakni Universitas 17 Agustus 1945 (UNTAG) Semarang) untuk menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkompeten.

Hal tersebut dikatakan oleh Wakil Ketua Bidang Pengembangan DPP INKINDO Jateng, Panca Hary Subagia disela-sela seminar nasional “Ada Apa dengan Baja Ringan?” yang diinisiasi oleh UNTAG Semarang secara hybrid, Senin, (17/7/2023).

Dalam sambutannya, dia mengatakan INKINDO Jateng sebelumnya sudah melakukan kerja sama dengan 9 perguruan tinggi yang ada di Jateng.

“Kerja sama ini dilakukan untuk meningkatkan kompetensi anak didik kita dan ini menjadi kebutuhan dan kepentingan kami di industri konsultan,” terang Panca Hary.

Dia menambahkan, dalam kerja sama tersebut juga dikuatkan dengan program MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka) yang berfokus kepada melakukan intership (magang) para mahasiswa.

Selain itu, juga dilaksanakan program mengajar (site kampus) yang dilakukan oleh para stakeholder yang berkecimpung dibidangnya.

“Kami (INKINDO Jateng) ada sekitar 400 anggota, dengan ratusan tenaga ahli yang terlibat di kami ini akan sangat eman-eman kalau tidak bisa berkontribusi. Sehingga harus ada sesuatu yang dapat kami berikan. Tepat pada bulan lalu, dengah tema “Bakti INKINDO” untuk Pendidikan, kami melakukan kolaborasi dengan berbagai perguruan tinggi di Jateng,” beber Panca Hary.

Tahap pertama, lanjutnya terdapat 9 perguruan tinggi di wilayah Jateng yang berkolaborasi dengan INKINDO Jateng. Hal tersebut untuk mengashilkan SDM yang berkompeten di sektor konstruksi dan menghadapi persaingan SDM Global.

Kemudian, tahap kedua nantinya INKINDO Jateng akan melakukan kolaborasi dengan beberapa perguruan tinggi lainnya.

“Jadi intinya, yang pertama di industri kami (konsultan) siap menjadi tempat magang para mahasiswa. Agar nantinya mahasiswa yang telah lulus kuliah dapat langsung memberikan kontribusinya terhadap pembangunan,” imbuhnya.

“Yang kedua yakni para tenaga ahli kami siap menjadi dosen praktisi di lembaga pendidikan perguruan tinggi,” sambung Panca Hary.

Perlu diketahui bersama, di dunia konsultan juga membutuhkan para generasi muda yang berkompeten. Di mana dapat dilaksanakannya kolaborasi antara teori dan praktik. Teori yang diajarkan dalam perguruan tinggi, dan praktiknya akan dilakukan dengan para stakeholder.

Ilustrasi Penggunaan Baja Ringan Dalam Bangunan Rumah. Dok. Ist

Mengapa Harus Baja Ringan

Dirinya berujar, mengapa Indonesia harus mengunakan material baja ringan untuk konstruksi, sebab penggunaan baja ringan di luar negeri sudah tidak terlalu dipergunakan. Lantaran mereka aat ini kembali menggunakan kayu sebagai bahan materialnya.

Sementara, kata dia, saat ini penggunaan baja ringan sangat massif di Indonesia, disampig lebih praktis dan sangat mudah dalam melakukan perawatannya dan yang terpenting tidak keropos dan dimakan rayap.

“Jika kita sama menggunakan kayu seperti mereka (luar negeri), maka habislah pohon-pohon yang ada di Indonesia untuk dijadikan kayu. Maka dari itu, kita saat ini lebih menggunakan produk baja ringan,” urai dia menuturkan.

Dia menyebut, saat ini pemanfaatan dan ketersediaan kayu itu tidak balance (seimbang). Sebab banyak kayu yang dihasilkan oleh Indonesia dilakukan ekspor ke berbagai negara.

Untuk itu, seminar nasional ini, dirinya ingin memberikan sumbangsih kepada para peserta dan ini juga merupakan sebuah kewajiban bersama untuk memberikan pemahaman dan wawasan kepada para mahasiswa dan semua yang terlibat di sektor konstruksi terutama di sektor baja ringan.

“Kami di industri (konsultan) juga berkepentingan dan akan merumuskan sesuatu, karena kami merupakan industri yang merekomendasikan suatu kegiatan konstruksi. Kalau memang baja ringan adalah sesuatu yang menarik, memberikan nilai lebih, akan kita rekomendasikan untuk menjadi konstruksi yang aplikatif,” jelas dia.

Sementara jika penggunaan baja ringan itu adalah ada sesuatu yang harus diperbaiki, mari kita perbaiki bersama.

Diakhir sambutan Panca Hary memberikan sebuah pantun untuk mencairkan suasana.

Nasi Uduk Sambal Terasi,

Rasa Sedap Ditambah Teri,

INKINDO UNTAG Bersinergi,

Bersama Membangun Negeri.

Baca Artikel Selanjutnya :

Artikel Terkait

Back to top button