
Jajaki Kerja Sama Bilateral dengan Brasil, Menko AHY Dorong Kolaborasi Global untuk Kota Tangguh
Inisiatif ini bertujuan mendukung proyek percontohan kota tangguh iklim dan solusi berbasis alam.
Konstruksi Media – Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), mendorong pembentukan Urban Resilience Task Force sebagai platform kerja sama negara-negara Selatan (South-South Cooperation). Inisiatif ini bertujuan mendukung proyek percontohan kota tangguh iklim dan solusi berbasis alam.
Usulan tersebut disampaikan Menko AHY dalam pertemuan bilateral dengan Menteri Perkotaan Brasil, H.E. Jader Barbalho, di sela rangkaian agenda BRICS Urbanization Forum yang berlangsung di Brasília, Brasil.
“Saya mengusulkan ide pembentukan Urban Resilience Task Force sebagai wadah kerja sama South-South untuk mendukung proyek percontohan perkotaan adaptif iklim dan solusi berbasis alam,” ujar Menko AHY.

Dalam pertemuan itu, dibahas pula potensi kerja sama konkret antara Indonesia dan Brasil dalam pembangunan infrastruktur yang inklusif, tangguh terhadap perubahan iklim, dan berkelanjutan.
“Indonesia dan Brasil memiliki banyak kesamaan, mulai dari keanekaragaman hayati hingga komitmen dalam agenda iklim global. Kami menghadapi tantangan serupa dan punya peluang untuk saling melengkapi melalui kolaborasi,” jelasnya.
Menko AHY juga menyinggung peluang pertukaran pengetahuan di bidang perumahan sosial, konektivitas wilayah, serta penguatan ketahanan kota berbasis pendekatan alam. Ia secara khusus mengapresiasi program perumahan Brasil Minha Casa Minha Vida yang dinilai berhasil menyediakan hunian tangguh dan terjangkau bagi masyarakat berpenghasilan rendah.

“Indonesia ingin menjalin diskusi lebih lanjut dan berbagi pengalaman mengenai penyediaan perumahan rakyat,” ujarnya.
Menutup pertemuan, Menko AHY menyampaikan harapan agar pertemuan ini menjadi awal dari kemitraan strategis antara Indonesia dan Brasil, khususnya dalam transformasi kota yang berkeadilan dan berkelanjutan.
“Saya juga mengundang Menteri Jader untuk berkunjung ke Indonesia guna melanjutkan pembahasan kerja sama lebih lanjut,” pungkasnya. (***)