
Konstruksi Media — Ajang Indonesia Water and Wastewater Expo and Forum (IWWEF) 2025 resmi ditutup dengan kolaborasi strategis bersama civitas akademika Universitas Trisakti melalui penyelenggaraan Trisakti Environmental Award VI (TEA VI) di Jakarta International Convention Center (JICC). Salah satu sorotan utama dalam penutupan ini adalah kemenangan SMA Negeri 3 Bogor dalam Lomba Cerdas Cermat (LCC) Lingkungan, menyisihkan puluhan tim dari seluruh Indonesia.
Ketua tim SMA Negeri 3 Bogor, Adli Firlian Ilmi, menegaskan bahwa kemenangan ini merupakan bukti nyata semangat generasi muda dalam memahami isu lingkungan secara mendalam.
“Kemenangan ini adalah tanda bahwa pemahaman tentang ekosistem air, pengelolaan limbah, dan kebijakan keberlanjutan menjadi senjata utama generasi muda. Kami bertekad terus mengasah pengetahuan ini untuk aksi nyata di lingkungan kami, di Bogor,” ujar Adli.
Penilaian kompetisi dilakukan oleh dewan juri terkemuka, antara lain Dr. Melati Ferianita Fachrul (pakar kota berkelanjutan) dan Beny Priyatna Kusumah (praktisi industri lingkungan). Mereka menilai bahwa penguasaan substansi teknis dan solusi berkelanjutan menjadi poin unggulan tim pemenang.

Sinergi Akademik dan Industri
Kolaborasi TEA VI dan IWWEF menghadirkan integrasi antara kekuatan akademik dan agenda kebijakan nasional di sektor air dan limbah. Wakil Dekan FALTL Universitas Trisakti, Dr. Ariani Dwi Astuti, Ph.D., menjelaskan bahwa materi LCC disusun secara holistik, mulai dari regulasi lingkungan hidup hingga teknologi pengolahan air terkini.
“Sinergi dengan IWWEF memastikan materi kompetisi tetap relevan dengan isu-isu nasional dan mendorong siswa untuk berpikir sistematis dan solutif,” ujarnya.
Baca juga: IWWEF 2025 Jadi Momentum Dorong Akses Air Perpipaan, Wamen Diana: Baru 22 Persen Tercapai
Kehadiran Wakil Menteri PUPR Ir. Diana Kusumastuti, M.T., serta Menko Infrastruktur Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dalam rangkaian seminar dan dialog IWWEF turut memperkuat legitimasi ajang ini sebagai wahana regenerasi SDM unggulan di sektor lingkungan.
LCC sebagai Competitive Learning
Ketua Pelaksana TEA VI, Sheila Megagupita Putri Marendra, ST., MT., menyatakan bahwa LCC bukan sekadar lomba pengetahuan, tetapi juga model pembelajaran kompetitif yang efektif dalam membentuk knowledge-ready generation.

“Pemenang akan mendapatkan pendampingan lanjutan melalui program sekolah hijau, dengan Trisakti sebagai mitra implementasi,” jelasnya.
Program ini juga mendapat dukungan dari Persatuan Perusahaan Air Minum Seluruh Indonesia (Perpamsi) sebagai mitra IWWEF dalam mendorong regenerasi profesional lingkungan di Tanah Air.
Harapan Masa Depan
Penyerahan piala simbolis kepada SMA Negeri 3 Bogor dilakukan oleh perwakilan Civitas Akademika Trisakti dan Perpamsi. Ketua Forum CSR Nasional dan Alumni Trisakti, Dr. Ir. Ing. Mahir Bayasut, menutup acara dengan pesan inspiratif:
“Kolaborasi civitas akademika dan IWWEF melalui TEA VI telah menanam benih-benih solutor masa depan. Kemenangan para tim SMA ini adalah awal dari perjalanan panjang mereka sebagai katalis perubahan lingkungan, untuk Indonesia yang lebih hijau,” ungkap Mahir. (***)