
Konstruksi Media – Persatuan Perusahaan Air Minum Seluruh Indonesia (PERPAMSI) kembali menggelar agenda unggulan dua tahunan, International Water and Wastewater Expo and Forum (IWWEF), yang tahun ini akan diselenggarakan di Jakarta International Convention Center (JICC), pada 11–13 Juni 2025.
Tantangan Serius di Tengah Ketertinggalan
Merujuk data UNICEF 2023, Indonesia tercatat sebagai negara dengan cakupan layanan air minum perpipaan terendah di ASEAN, yakni hanya 19,47 persen. Angka ini tertinggal dari Myanmar (27 persen), Kamboja (25 persen), bahkan Timor Leste (58 persen). Sebagai perbandingan, Singapura dan Brunei telah mencapai 100 persen, Malaysia 95 persen, dan Thailand 71 persen.
Sektor sanitasi juga belum menunjukkan hasil menggembirakan. Dari target 15 persen pada 2024 untuk sanitasi aman terpusat, realisasinya baru mencapai 10,16 persen. Kondisi ini menandakan perlunya percepatan pembangunan infrastruktur dasar untuk kesehatan publik.
Meski demikian, optimisme tetap menyala. Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto menetapkan target ambisius melalui visi Swasembada Air tahun 2029. Salah satu indikatornya adalah peningkatan cakupan air minum perpipaan menjadi 40 persen pada akhir periode, dari posisi saat ini yang masih di angka 22 persen (2025).
IWWEF 2025: Menjadi Katalisator Transformasi
Mengusung tema Transformasi Air Minum Menuju Swasembada Air, IWWEF 2025 menggambarkan tekad kolektif untuk mempercepat kemandirian nasional di bidang air melalui teknologi inovatif, penguatan kelembagaan, dan partisipasi masyarakat. Ini sejalan dengan amanat UUD 1945, visi Presiden 2025–2029, serta kebijakan RPJMN 2025–2029.
Tak sekadar pameran, IWWEF hadir sebagai platform strategis internasional yang mempertemukan pemangku kepentingan dari berbagai sektor—pemerintah, swasta, akademisi, hingga komunitas global—untuk berdiskusi, berbagi pengetahuan, dan merumuskan solusi nyata bagi tantangan air dan sanitasi di Indonesia.
IWWEF 2025 akan dibuka oleh Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono bersamaan dengan International Conference on Infrastructure (ICI) 2025 yang diinisiasi Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan.
Acara ini menandai komitmen kuat pemerintah dalam mempercepat pembangunan infrastruktur air yang inklusif dan berkelanjutan.
Pameran Teknologi dan Inovasi Terbesar
Dengan lebih dari 80 peserta dari dalam dan luar negeri, IWWEF 2025 menjadi pameran terbesar sektor air di Indonesia. Beragam teknologi, produk, dan solusi air minum dan air limbah akan ditampilkan oleh perusahaan nasional maupun global.
Salah satu agenda utama adalah penandatanganan nota kesepahaman pembiayaan antara PT SMI dengan Perumda Air Minum Kota Bogor dan Surabaya senilai total Rp330,4 miliar. Ini menjadi contoh konkret sinergi pembiayaan inovatif untuk penguatan BUMD Air Minum.
Konferensi Global dan Keterlibatan Generasi Muda
Forum IWWEF akan menghadirkan narasumber dari World Bank, Aguas de Portugal, serta pengelola air dari Malaysia, Singapura, dan Manila. Topik yang dibahas mencakup teknologi berkelanjutan, model pembiayaan, investasi, dan strategi komunikasi publik.
Kegiatan Young Water bersama Universitas Bakrie, lomba pelajar, hingga lokakarya media sosial akan melibatkan generasi muda dalam membentuk masa depan sektor air Indonesia.
SEAWUN: Kolaborasi Regional Asia Tenggara
Sebagai Ketua Harian Southeast Asia Water Utility Network (SEAWUN), PERPAMSI akan menggelar forum khusus yang melibatkan asosiasi air dari tujuh negara ASEAN, yakni:
- Malaysian Water Association (MWA)
- Singapore Water Association (SWA)
- Cambodia Water Supply Association (CWA)
- Vietnam Water Supply and Sewerage Association (VWSA)
- Thai Water Works Association (TWWA)
- Philippine Water Works Association (PWWA)
- Laos Water Works Association (LWWA)
Forum ini bertujuan memperkuat kolaborasi regional dalam pengelolaan air minum dan air limbah yang tangguh dan merata. (***)