
Selain itu, tim ITS juga mengevaluasi lokasi potensial untuk marshalling point (titik pengumpulan logistik). Sebanyak 13 titik dianalisis berdasarkan kriteria tertentu, yang kemudian mengerucut menjadi delapan titik utama yang dianggap paling berpotensi untuk transportasi barang berukuran besar.
Berdasarkan hasil evaluasi, tim ITS melakukan tinjauan terhadap desain tata letak fasilitas Logistic Supply Base (LSB), mencakup solusi untuk peralatan mekanis serta sistem kontrol kargo. Dengan tinjauan ini, diharapkan tata letak yang dipilih mampu mendukung operasional logistik secara lebih efektif dan efisien.

Selain aspek infrastruktur dan transportasi, studi ini juga menyoroti manajemen bahan bakar, termasuk analisis konsumsi bahan bakar untuk berbagai kegiatan operasional proyek. Analisis ini bertujuan untuk meminimalkan konsumsi bahan bakar serta mengurangi emisi gas rumah kaca, guna menciptakan operasi yang lebih ramah lingkungan.
Pemaparan yang dilakukan ITS ini merupakan implementasi dari Sustainable Development Goals (SDGs) poin ke-9 (Industri, Inovasi, dan Infrastruktur) serta poin ke-12 (Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab). Dengan demikian, implementasi hasil studi ini diharapkan dapat memperlancar proyek Abadi serta memperkuat kerja sama antara ITS, SKK Migas, dan Inpex Masela Ltd di masa mendatang. (***)