NewsTeknologi

ITS Perkuat untuk Kolaborasi Strategis Bidang Semikonduktor dengan Universitas dari AS

Melalui kerja sama ini, ITS berkomitmen mendorong pengembangan teknologi tinggi di Indonesia, sekaligus memperkuat jejaring internasional dalam riset dan inovasi.

Konstruksi MediaInstitut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus memperluas jejaring di tingkat global. Kali ini, ITS menggandeng salah satu universitas dari Amerika Serikat (AS) untuk memperkuat kolaborasi internasionalnya.

Kolaborasi tersebut dengan dilaksanakannya penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU), Jumat (16/5). Hal ini sebagai langkah strategis ITS dalam pengembangan industri semikonduktor di Indonesia, sekaligus mempererat hubungan akademik dan riset antara kedua negara.

Dalam sambutannya, Rektor ITS Prof Ir Bambang Pramujati ST MSc Eng PhD mengatakan bahwa kolaborasi dengan ASU merupakan bukti nyata dalam mengukuhkan kemitraan yang telah terjalin sebelumnya. Kerja sama ini secara khusus difokuskan pada bidang semikonduktor, yang merupakan komponen vital dalam berbagai perangkat teknologi modern.

“Bidang ini menjadi sangat penting karena telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari kita,” jelas Prof. Bambang dalam keterangannya kepada Konstruksi Media.

Ia menyampaikan bahwa meskipun berbagai aspek kehidupan saat ini telah dipenuhi oleh perangkat yang menggunakan semikonduktor, Indonesia masih belum memiliki industri semikonduktor yang mapan. Oleh karena itu, kolaborasi ini menjadi langkah awal yang penting untuk menginisiasi pengembangan teknologi semikonduktor di tingkat nasional.

“ITS akan menjadi pelopor dalam pengembangan semikonduktor di Indonesia, kita mulai dari tahap desain dan pengujian Integrated Circuit (IC),” ujar Guru Besar dari Departemen Teknik Mesin ini.

Senada dengannya, Konsulat Jenderal (Konjen) AS di Surabaya Chris Green menyambut positif kerja sama ini dan menyatakan bahwa kolaborasi tersebut mendapat dukungan penuh dari pemerintah AS. Ini juga merupakan komitmen ASU untuk mendorong riset dan pendidikan yang pada akhirnya juga berkontribusi terhadap perekonomian AS dan Indonesia.

“Kerja sama ini diharapkan dapat memperkaya kurikulum pendidikan tinggi di kedua negara,” kata dia.

 

Mewakili pemerintah Indonesia, Asisten Deputi Bidang Pengembangan Industri Logam, Mesin, Transportasi Elektronik, Peralatan, dan Aneka Industri Kementerian Perindustrian RI Dr Atong Soedirman mengapresiasi dan mendukung inisiatif ini.

ITS Jalin Kolaborasi dengan perwakilan Universitas AS
ITS Jalin Kolaborasi dengan perwakilan Universitas AS. Dok. Ist

Atong menyampaikan bahwa pengembangan industri semikonduktor nasional mencakup berbagai aspek seperti material, peralatan, desain chip, dan fabrikasi wafer.

“Dengan kontribusi dari perguruan tinggi seperti ITS, Indonesia dapat membangun rantai industri semikonduktor yang kompetitif dan berkelanjutan,” papar dia.

Sebagai bagian dari rangkaian kerja sama, ITS dan ASU juga menyelenggarakan workshop bertajuk Semiconductor Technology and IC Design Workshop selama dua hari, 15 – 16 Mei ini. Kegiatan tersebut menghadirkan pakar desain dan pengujian IC dari ASU Prof Krishnendu Chakrabarty, serta perwakilan dari Cadence. Workshop ini membahas perkembangan terbaru teknologi semikonduktor dan aplikasi praktis desain IC dengan peserta dari kalangan akademisi dan industri.

Kolaborasi ini sejalan dengan tujuan Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya poin ke-4 tentang Pendidikan Berkualitas serta poin ke-9 tentang Industri, Inovasi, dan Infrastruktur.

“Melalui kerja sama ini, ITS berkomitmen untuk mendorong pengembangan teknologi tinggi di Indonesia, sekaligus memperkuat jejaring internasional dalam riset dan inovasi,” tutupnya.

 

Artikel Terkait

Back to top button
Chat WhatsApp