
Konstruksi Media — Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus memperluas kerja sama strategis dengan berbagai pihak baik dalam maupun luar negeri dalam penguatan bidang akademik.
Kerjasama strategis ini terbaru dengan Duta Besar (Dubes) Irlandia dan Finlandia untuk Republik Indonesia (RI), Rabu (30/4).
Dalam kunjungan yang berlangsung dalam waktu terpisah di Gedung Rektorat ITS dan Gedung Research Center ITS tersebut bertujuan untuk lebih memperluas pengembangan riset dan teknologi dengan Irlandia dan Finlandia.
Wakil Rektor IV ITS Prof Ir Agus Muhamad Hatta ST MSi PhD menekankan bahwa kerja sama ini menjadi langkah strategis untuk memperkuat pengembangan dalam bidang akademik dan riset internasional.
Hal itu didukung dengan penandatanganan naskah Memorandum of Understanding (MoU) dengan University of Galway, Irlandia yang disaksikan oleh jajaran pimpinan ITS serta perwakilan Kedutaan Besar (Kedubes) Irlandia untuk RI dan University of Galway.
Lebih lanjut, Hatta mengungkapkan, kerja sama ini juga menjadi sarana pertukaran keilmuan yang potensial untuk mendukung akselerasi riset di berbagai bidang. Hal itu selaras dengan program unggulan yang ditawarkan oleh University of Galway dalam bidang ilmu kedokteran dan kesehatan, bisnis, serta bioteknologi.

Hatta menambahkan bahwa ITS telah berupaya mendukung inovasi riset dan teknologi melalui adanya Science Techno Park (STP) ITS. Menurutnya, adanya STP ITS dapat menjadi sarana untuk mendorong lahirnya inovasi berbasis kebutuhan global serta meningkatkan kapasitas SDM.
“Kolaborasi dapat diwujudkan dengan program pertukaran peneliti, joint research, guest lecture dan pengembangan teknologi tepat guna,” kata dosen Laboratorium Fotonika itu.
Selaras dengan Hatta, Dubes Irlandia untuk RI Pádraig Francis menyambut baik peluang kolaborasi dengan ITS untuk mengembangkan keilmuan di bidang akademis. Ia menambahkan bahwa upaya tersebut sejalan dengan tujuan pemerintah Irlandia dalam mendukung kerja sama internasional di bidang pendidikan dan riset.
Mendukung tujuan tersebut, Pádraig menjelaskan bahwa University of Galway juga mengembangkan riset dalam bidang bioteknologi, medis dan bisnis yang sejalan dengan upaya yang telah dikembangan ITS.
“Kerja sama ini dapat menjadi sarana alih pengetahuan bagi mahasiswa mengenai keilmuan dan riset antar negara,” paparnya.
Selain dengan Irlandia, ITS juga melanjutkan jalinan kerja sama dengan Finlandia. Kerja sama yang telah disepakati sejak tahun 2021 ini memfokuskan dalam bidang riset dengan STP ITS. Selain pembahasan terkait kerja sama, juga digelar guest lecture oleh Dubes Finlandia untuk RI Pekka Kaihilahti. Kegiatan yang berlangsung di Auditorium Research Center ITS ini menekankan upaya yang dilakukan Finlandia untuk mengatasi perubahan iklim melalui teknologi yang berkelanjutan.
Dalam kesempatan yang sama ini, Direktur Inovasi dan Kawasan Sains Teknologi (DIKST) ITS Dr Ir Endroyono DEA mengungkapkan bahwa kegiatan ini menjadi keberlanjutan kerja sama sebelumnya antara ITS dengan Nokia, Indosat Ooredoo, dan Oulu University serta JAMK University of Applied Science, Finlandia. Endroyono berharap agar kerja sama ini dapat menjadi peluang bagi ITS dan negara mitra untuk lebih mengembangkan riset dan teknologi di berbagai bidang.
Menurut dosen Departemen Teknik Elektro yang akrab disapa Edo ini, kerja sama tersebut menjadi bentuk nyata perwujudan dari Sustainable Development Goals (SDGs) poin ke-17 yakni kemitraan untuk mencapai tujuan. Edo menambahkan bahwa kegiatan ini tidak hanya memperkuat kerja sama global, tetapi juga mendorong pertukaran pengetahuan, teknologi, dan inovasi yang berkelanjutan.