HeadlineINFONews

ISSC Gelar Aksi Damai, Minta Menkeu Purbaya Tolak Konstruksi Baja Impor dari China dan Vietnam

Menggerus peluang kerja di industri nasional, merugikan ribuan tenaga kerja lulusan SMK

Konstruksi Media – Ratusan pekerja konstruksi baja dari berbagai perusahaan yang tergabung dalam Indonesian Society of Steel Construction (ISSC) menggelar aksi damai di depan Kantor Pusat Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, Jalan Jenderal Ahmad Yani, Rawamangun, Jakarta Timur. Mereka menuntut pemerintah menghentikan impor konstruksi baja dari luar negeri, khususnya Vietnam dan China, yang dinilai merugikan industri dalam negeri.

Pantauan di lokasi menunjukkan peserta aksi mengenakan rompi oranye dan helm proyek, membawa spanduk, pamflet, dan mobil komando. Beberapa spanduk bertuliskan, “Stop Impor Konstruksi Baja”, “Mari Kita Memakai Konstruksi Baja Dalam Negeri”, serta “Selamatkan Tukang Las Dalam Negeri, Stop Impor Konstruksi Baja”. Massa mulai berkumpul sejak pukul 07.00 WIB dan tetap tertib meski lalu lintas Jalan Ahmad Yani ramai lancar.

ISSC
ISSC menggelar aksi damai di depan kantor Bea Cukai

Ketua Umum ISSC, Budi Harta Winata, menjelaskan bahwa maraknya impor baja telah menggerus peluang kerja di industri nasional, merugikan ribuan tenaga kerja lulusan SMK, serta menghilangkan rantai pasok konstruksi baja domestik.

Baca juga: ISSC Desak Pemerintah Hentikan Impor Konstruksi Baja dari Vietnam dan China: Tanpa Industri Baja, Indonesia Kehilangan Kedaulatan

“Hingga Juli 2025, total baja konstruksi yang masuk dari Vietnam dan China mencapai 600 ribu ton, padahal kapasitas produksi dalam negeri sekitar 1 juta ton per tahun. Dampaknya pekerjaan teman-teman hilang, kerugian triliunan rupiah, termasuk bagi rantai pasok,” kata Budi saat berorasi di depan Gedung Bea Cukai Pusat.

ISSC
ISSC menggelar aksi damai di depan kantor Bea Cukai

Budi menambahkan, fenomena ini bukan akibat kekurangan kapasitas nasional, melainkan karena praktik predatory pricing, perbedaan aturan antarnegara, dan lemahnya pengawasan impor. Ia meminta Bea Cukai dan Kementerian Keuangan, khususnya Menteri Purbaya Yudhi Sadewa, untuk menghentikan impor konstruksi baja dan memperketat pengawasan izin masuknya barang.

Usai orasi, beberapa perwakilan pekerja diterima pihak Bea Cukai untuk berdiskusi secara tertutup mengenai solusi pengawasan impor baja. Koordinator aksi menegaskan, mereka mendukung langkah pemerintah dalam memberantas praktik ilegal, namun ingin pengawasan lebih tegas agar industri baja nasional dapat berkembang dan menyerap tenaga kerja lokal. (***)

Artikel Terkait

Back to top button
Chat WhatsApp
Banner Kiri
Banner Kanan