
Konstruksi Media — Konvensi Nasional Badan Kejuruan Sipil Persatuan Insinyur Indonesia (BK Sipil PII) 2025 yang digelar di DoubleTree Hotel, Bintaro, pada Sabtu (28/6), menandai babak baru kepemimpinan keinsinyuran sipil di Indonesia.
Dalam pemilihan yang berlangsung demokratis, Ir. Habibie Razak IPU., ASEAN Eng., ACPE., APEC Eng., CPEng., EngExec., IntPE (Aus) secara resmi terpilih sebagai Ketua BK Sipil PII periode 2025–2028 setelah meraih mayoritas suara sebesar 63,9%, unggul jauh dari empat calon lainnya.
Adapun rincian perolehan suara dari lima calon yang bertarung dalam konvensi tersebut adalah sebagai berikut:
1. Ir. Habibie Razak: 694 suara (63,84%).
2. Ir. Imam Purwoto: 184 suara (16,93%).
3. Ir. Dandung Sri Harninto: 138 suara (12,69%).
4. Dr. Ir. Muhammad Fauzan: 35 suara (3,22%).
5. Dr. Ir. Gentur Prihantono Sandjoyo Putro: 36 suara (3,31%).
Kemenangan mutlak ini menjadi sinyal kuat kepercayaan besar dari para insinyur sipil di seluruh Indonesia terhadap visi dan kapasitas kepemimpinan Ir. Habibie Razak, yang dikenal luas sebagai tokoh profesional dengan pengalaman global dan pengabdian panjang dalam pengembangan profesi keinsinyuran.

Visi “Future-Ready Engineering” Menuju Indonesia Maju
Dalam pidato kemenangannya, Ir. Habibie Razak menegaskan komitmennya membawa BK Sipil PII menjadi organisasi yang adaptif, kolaboratif, dan strategis. Dengan mengusung visi “Future-Ready Engineering”, ia menargetkan agar para insinyur sipil Indonesia mampu menjawab tantangan zaman sekaligus mengambil peran kunci dalam tiga milestone penting pembangunan nasional:
•Making Indonesia 4.0 pada 2030
•Indonesia Emas 2045
•Net Zero Emissions (NZE) 2060
Habibie menekankan bahwa penguatan SDM insinyur, modernisasi platform pengembangan kompetensi, dan kolaborasi lintas sektor merupakan tiga fondasi utama arah kerja BK Sipil ke depan.
“Organisasi ini tidak boleh hanya menjadi tempat berkumpul, tetapi harus menjadi pusat strategi keinsinyuran nasional, tempat di mana ide-ide terbaik dan solusi-solusi teknis dikembangkan untuk bangsa,” ujar Habibie dalam sambutannya.

Program Kerja dan Tata Kelola Baru
Habibie juga memperkenalkan rancangan tata kelola organisasi dan program kerja strategis yang menekankan pada:
•Kemitraan aktif dengan korporasi nasional dan internasional untuk mendukung pengembangan SDM melalui pelatihan, mentoring, seminar, hingga proyek-proyek kolaboratif.
•Penguatan unit-unit kerja dan komite spesialisasi seperti Project Management, Digitalisasi & AI, Geoteknik, Struktur, dan Infrastruktur Air.
•Pelibatan generasi muda insinyur dalam program akselerasi kompetensi, termasuk pengembangan platform “BK Sipil Goes to Campus”.
•Model pembiayaan baru yang berkelanjutan melalui optimalisasi jejaring profesional dan institusi mitra.
Dalam struktur organisasi yang dirancang, BK Sipil PII akan dibagi menjadi divisi-divisi teknis seperti Energi, Transportasi, Lingkungan Terbangun (Built Environment), dan Air, yang mencerminkan pendekatan multidisipliner terhadap keinsinyuran sipil modern. Kepemimpinan akan diperkuat oleh peran aktif dari dewan ahli, dewan pengawas, dan eksekutif profesional yang akan mengeksekusi program-program unggulan.

Harapan dan Dukungan
Kemenangan ini disambut antusias oleh berbagai kalangan insinyur di tanah air. Banyak yang menaruh harapan besar agar Ir. Habibie dapat menjadikan BK Sipil PII sebagai organisasi yang bukan hanya relevan secara teknis, tetapi juga berdaya pengaruh terhadap arah kebijakan pembangunan nasional dan kualitas infrastruktur Indonesia.
“Kami percaya Ir. Habibie Razak akan membawa semangat profesionalisme, integritas, dan inovasi dalam membesarkan kembali nama BK Sipil sebagai rumah bersama insinyur sipil Indonesia,” ujar salah satu peserta konvensi.
Dengan latar belakang global dan jejaring profesional yang luas, Ir. Habibie Razak dinilai sebagai figur yang mampu menjembatani kebutuhan insinyur sipil Indonesia terhadap dunia industri modern, kebijakan publik, dan ekosistem inovasi. Masa kepemimpinannya selama tiga tahun ke depan akan menjadi penentu penting dalam menciptakan insinyur sipil Indonesia yang benar-benar siap menghadapi masa depan.