Konstruksi Media – Ir. Habibie Razak dari Surbana Jurong Group/PII, menjadi salah satu narasumber dalam workshop bertema “Arah Kebijakan Hilirisasi dalam Meningkatkan Daya Saing Tenaga Kerja” yang diselenggarakan oleh Kementerian Ketenagakerjaan, Rabu (19/30/2025).
Workshop ini dibuka oleh Dr. Ir. Mohammad Mustafa Sarinanto, Kepala Pusat Perencanaan Ketenagakerjaan, yang menjelaskan bahwa tujuan utama acara adalah mengidentifikasi sektor-sektor prioritas yang terkait dengan kebijakan hilirisasi, mengidentifikasi kebutuhan tenaga kerja untuk mendukung implementasi kebijakan hilirisasi dan menyusun program pelatihan yang relevan guna meningkatkan kompetensi tenaga kerja sesuai dengan tuntutan sektor hilirisasi.
Dalam pemaparannya, Ir. Habibie Razak menekankan bahwa program hilirisasi yang dijalankan oleh Pemerintah Indonesia merupakan langkah strategis yang harus dilakukan, namun tetap harus memperhatikan aspek keberlanjutan di era transisi energi ini.
Menurutnya, perusahaan tambang di subsektor nikel harus berperan dalam memberikan nilai tambah serta berkontribusi maksimal terhadap pertumbuhan ekonomi lokal dan nasional. Ia menjelaskan bahwa harga nikel mentah (nickel ore) hanya sekitar USD 40/ton, namun setelah diproses melalui RKEF plant menjadi nickel matte, nilainya meningkat hingga sekitar USD 14.000/ton.
Jika diproses lebih lanjut menggunakan teknologi HPAL menjadi MHP/precursor cathode, nilai tambahnya bisa mencapai ratusan kali lipat. Semakin jauh proses downstreaming, semakin besar nilai tambah yang diperoleh.
