
Investasi Qatar Bangun 50.000 Unit Apartemen di Lahan BUMN
Kolaborasi ini diharapkan menjadi solusi konkret dalam penyediaan perumahan
Konstruksi Media – Proyek pembangunan apartemen berskala besar yang didukung oleh investor asal Qatar, PT Al Qilaa International Indonesia, akan memanfaatkan lahan milik sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Indonesia. Proyek ini bertujuan untuk menyediakan hunian vertikal yang terjangkau bagi masyarakat, sekaligus mengoptimalkan aset negara yang belum dimanfaatkan secara maksimal.
Ketua Satuan Tugas Perumahan Hashim Djojohadikusumo menyampaikan bahwa kolaborasi ini diharapkan menjadi solusi konkret dalam penyediaan perumahan, terutama bagi masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah. “Ada sekitar 800 BUMN di Indonesia, dan sebagian besar memiliki aset tanah yang bisa dimanfaatkan untuk pembangunan perumahan,” ujarnya di Jakarta.

Lahan-lahan yang akan digunakan dalam proyek ini antara lain milik PT KAI (Persero), Perum Perumnas, PT Pertamina (Persero), PT Perkebunan Nusantara (PTPN), serta Radio Republik Indonesia (RRI).
Dari pihak investor, Syekh Abdul Aziz Abdul Rahman Hassan Al-Thani, Sekretaris Jenderal Dewan Keluarga Kerajaan Qatar, menyatakan bahwa total investasi yang digelontorkan untuk tahap awal proyek ini mencapai 2,5 miliar dolar AS atau setara Rp40 triliun.
Baca juga: Beli Apartemen Proyek Qatar Bisa Lewat KPR BTN, Targetkan 100 Ribu Unit untuk MBR
“Target kami membangun 50.000 unit pada tahap pertama. Setelah itu, akan dilanjutkan ke fase kedua dengan jumlah unit yang sama,” ungkapnya.
Ia menambahkan bahwa dokumen dan persiapan proyek saat ini tengah disusun, dan pembangunan ditargetkan selesai dalam dua tahun.

Proyek ini akan dikembangkan oleh konsorsium China Communications Construction Company (CCCC) dan PT Risjadson Land. Presiden Direktur PT China Communications Construction Engineering Indonesia (CCCEI), Zhang Huaping, menyatakan komitmennya untuk menyelesaikan proyek sesuai jadwal. “Kami siap mendukung visi Indonesia dalam memenuhi kebutuhan hunian melalui kerja sama ini,” katanya.
Sementara itu, CEO PT Risjadson Land, Stefan Mahir, menambahkan bahwa pembangunan akan mengadopsi teknologi konstruksi dan sistem bangunan modern. “Kami akan menerapkan standar global dalam membangun apartemen bertingkat tinggi maupun rumah tapak yang fungsional dan terjangkau,” jelasnya.
Dengan skala investasi dan kolaborasi strategis ini, proyek hunian vertikal yang memanfaatkan lahan BUMN diproyeksikan tidak hanya menjadi solusi perumahan, tetapi juga mendorong efisiensi pemanfaatan aset negara secara produktif. (***)