NewsTeknologi

Inovasi, Kolaborasi, dan Digitalisasi Jadi Kunci Transformasi Rantai Pasok

Dengan ekosistem teknologi yang semakin terintegrasi, Indonesia berada pada jalur yang tepat untuk menciptakan rantai pasok cerdas yang siap bersaing di tingkat global.

Konstruksi Media – Di era Revolusi Industri 4.0, penguasaan teknologi menjadi hal utama yang harus dimiliki oleh setiap perusahaan. Transformasi digital yang menyediakan data dalam pengambilan keputusan secara real-time akan berdampak terhadap peningkatan produktivitas, fleksibilitas dan kelincahan, serta daya saing perusahaan.

Solusi digitalisasi dan rantai pasok terintegrasi diperlukan bagi pelaku industri di Indonesia untuk mendukung industri manufaktur, terlebih dalam beberapa tahun terakhir telah terjadi disrupsi dalam rantai pasokan global yang mengakibatkan permasalahan beberapa komoditas.

Berbagai hal itu mengemuka dalam seminar “Technology in Supply Chain V.2: AI, IoT, Big Data, and Blockchain” di Jakarta beberapa hari lalu yang diselenggarakan oleh Supply Chain Indonesia (SCI) dan PT Mostrans Global Digilog (Mostrans).

Pembahasan dalam Seminar memperkuat keyakinan bahwa masa depan rantai pasok di Indonesia bergantung pada inovasi berkelanjutan, kolaborasi antar pemangku kepentingan, dan digitalisasi yang terstruktur. Dengan ekosistem teknologi yang semakin terintegrasi, Indonesia berada pada jalur yang tepat untuk menciptakan rantai pasok cerdas yang siap bersaing di tingkat global.

Seminar Technology Supply Chain
seminar “Technology in Supply Chain V.2: AI, IoT, Big Data, and Blockchain” . DOk. Ist

CEO Mostrans Berty Argiyantari menyoroti kebutuhan visibilitas, pertukaran informasi dan data secara real-time, serta saling terhubung dalam satu ekosistem. Tanpanya, bisnis akan terjebak dalam inefisiensi, produktivitas rendah, dan respons yang lambat yang akan mengancam daya saing.

Mostrans mendorong integrasi dalam ekosistem melalui inovasi, kolaborasi, dan digitalisasi rantai pasok. Melalui adopsi teknologi seperti AI, IoT, blockchain, dan analitik data, perusahaan dapat melakukan pengambilan keputusan lebih berkualitas, respon lebih cepat, mitigasi risiko proaktif, serta menciptakan efisiensi yang mendukung pertumbuhan bisnis berkelanjutan.

Dalam kesempatan ini Direktur Pos dan Penyiaran dari Ditjen Ekosistem Digital Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemenkomdigi) Gunawan Hutagalung selaku pembicara kunci menyampaikan materi bertajuk “Navigating VUCA: AI-based Data Analytics in Global Supply Chain”.

Seminar Technology Supply Chain
seminar “Technology in Supply Chain V.2: AI, IoT, Big Data, and Blockchain”. DOk. Ist

Tren teknologi dan perkembangan teknologi digital semakin penting pada industri farmasi dan logistik seperti disampaikan oleh pembicara dari Associate Director KPMG Advisory Michelle, VP SBU Digital Service & Enterprise IT PT Bio Farma Subhan Novianda, dan Chief Technology Officer Mostrans Risman Adnan.

Peluang dan tantangan penerapan teknologi digital dalam industri makanan dan minuman serta FMCG juga semakin penting seperti disampaikan oleh Manager Teknologi Informasi PT Agronesia Deni Ruhyadi, Logistics Analyst Schneider Indonesia Putu Nimita, AI Business Development ICS Compute William Linandry Wijaya, dan Praktisi Distribusi FMCG Yauche Lizar.

Sementara, Dirut PT Integrasi Logistik Cipta Solusi (ILCS) Natal Iman Ginting, GM Enterprise Solution Management Telkomsel Fadli Hamsani, dan Praktisi SCM Krisna S. Yanuar menjelaskan penerapan teknologi dalam rantai pasok juga sangat penting pada sektor kepelabuhanan dan ritel.

ICS Compute menjelaskan kolaborasi strategis dalam implementasi AI dalam rantai pasok serta menyatakan penerapan AI yang optimal memerlukan pemahaman mendalam dan keahlian teknis yang tepat.

Baca Juga :

BSC Community Beri Penghargaan Community Excellence Award 2025 di Ajang SCM Summit 2025

SCM Summit 2025, Perkuat Supply Chain Dalam Negeri 

 

 

Artikel Terkait

Back to top button
Chat WhatsApp