INKINDO Audiensi dengan Menko AHY, Dorong Sinergitas Pembangunan Infrastruktur di Tengah Pemangkasan Anggaran

Konstruksi Media — Dewan Pengurus Nasional (DPN) Ikatan Nasional Konsultan Indonesia (INKINDO) audiensi bersama Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan RI, Bapak Agus Harimurti Yudhoyono beserta jajaran Deputi di Kemenko. Pertemuan ini dihadiri langsung oleh Ketua Umum DPN INKINDO Ir. Erie Heryadi, M.H. didampingi WKU Bidang Pranata Usaha Ir. Ronald Sihombing Hutasoit, M.Si., WKU Bidang Evaluasi dan Pengendalian Program Ir. Abdullah Fitriantoro, M.Sc., WKU Koordinator Wilayah 2 (Jawa) Afiansyah Harahap, MBA, Sekretaris Jenderal DPN INKINDO Imam Hartawan, ST., MT., Wakil Sekjen Bidang Evaluasi dan Pengendalian Program Bisanti Yuniar, ST., Bendahara Umum DPN INKINDO Ir. Andrian Tejakusuma, Ketua Badan Kerjasama Antar Anggota (BKAA) Ir. H. Ugan Djuanda, M.T. dan Sekretaris DPP INKINDO Jawa Barat Yayan Rudiwan, SP., MT. INKINDO melakukan audiensi dengan Menko AHY Pertemuan tersebut, Ikatan Nasional Konsultan Indonesia diharapkan dapat menjadi mitra strategis Kemenko dalam membuat peluang usaha yang lebih kreatif dalam menghadapi tantangan pemotongan anggaran, alternatif dengan kerjasama pihak swasta (KPBU) serta ada peninjauan kembali untuk kedepannya agar dunia jasa Konstruksi akan kembali normal. Dalam sambutannya, AHY mengucapkan terima kasih atas kehadiran para anggota INKINDO. "Saya mengucapkan terima kasih dan selamat datang kepada bapak ibu dari Ikatan Nasional Konsultan Indonesia. Ini mungkin pertama kalinya saya menerima langsung secara resmi, dan saya ingin mendengarkan hal-hal penting yang perlu saya ketahui," ujar AHY. AHY menekankan pentingnya masukan, kritik membangun, serta kolaborasi dari berbagai pihak untuk memperbaiki dan mengoptimalkan pembangunan infrastruktur nasional. "Pembangunan infrastruktur yang berjalan lintas kepemimpinan dan pemerintahan selalu menyisakan ruang untuk perbaikan. Yang sudah baik, kita apresiasi, namun hal-hal yang perlu diperbaiki harus segera ditindaklanjuti. Harapannya, pembangunan ke depan lebih tepat sasaran dan berdampak langsung pada masyarakat serta perekonomian kita," tambahnya. Ketua Umum INKINDO, Erie Heryadi, dalam sambutannya menyampaikan rasa terima kasih atas kesempatan yang diberikan oleh Menko AHY untuk bertemu dan berdiskusi. INKINDO melakukan audiensi dengan Menko AHY "Pertama, tentunya kami mengucapkan terima kasih kepada Pak Menko yang sudah bersedia menerima kami dari INKINDO untuk bersilaturahmi pada siang hari ini. INKINDO sudah berdiri sejak tahun 1979, dan kini telah berusia 45 tahun. Kami merupakan asosiasi perusahaan konsultan terbesar dan tertua di Indonesia," ujar Erie. Erie menjelaskan bahwa INKINDO memiliki anggota di seluruh Indonesia dengan lebih dari 6.000 perusahaan konsultan yang terdiri dari berbagai skala, mulai dari besar, menengah, hingga kecil. "Dominasi terbesar adalah perusahaan konsultan menengah dan kecil yang mencapai lebih dari 80% dari total anggota kami, sementara perusahaan besar sebagian besar berada di kota-kota besar," tambahnya. INKINDO, lanjut Erie, memiliki dua bagian besar, yaitu konsultan konstruksi dan non-konstruksi. "Kami memiliki sertifikasi badan usaha untuk kedua bidang tersebut. Sertifikasi konstruksi mengikuti Undang-Undang No. 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi, sementara untuk non-konstruksi diakreditasi oleh KADIN Indonesia," jelasnya. INKINDO melakukan audiensi dengan Menko AHY Dalam kontribusinya kepada pemerintah, INKINDO aktif memberikan masukan terhadap revisi Undang-Undang No. 2 Tahun 2017. "Kami telah berdiskusi dengan sesama asosiasi dalam Forum Komunikasi Jasa Konstruksi Indonesia yang digagas oleh INKINDO dan KPMC. Poin-poin masukan tersebut telah kami sampaikan kepada DPR dan pemerintah," ujar Erie. Selain itu, INKINDO secara rutin menerbitkan Buku Standar Biaya Jasa Konsultan yang telah digunakan secara luas oleh berbagai instansi pemerintah dan swasta. "Buku billing rate kami telah diterbitkan sejak tahun 2004 dan kini telah tersedia edisi terbaru untuk tahun 2025. Bahkan, standar ini telah diadopsi oleh Timor Leste, di mana kami membantu mereka menyusun standar biaya jasa konsultan yang telah diresmikan dan diluncurkan di Dili," tambah Erie. Erie juga menyoroti inisiatif INKINDO dalam mendukung ketahanan pangan dengan membentuk Kelompok Kerja (POKJA) Ketahanan Pangan yang menghasilkan sebuah buku sebagai kontribusi kepada pemerintahan baru di bawah pimpinan Presiden Prabowo. Pertemuan ini diharapkan mampu menghasilkan langkah-langkah konkret dalam menghadapi tantangan pembangunan nasional serta memperkuat kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta demi kemajuan Indonesia. Sebagai informasi tambahan, INKINDO akan menjadi tuan rumah FIDIC Asia Pacific (FAP) Conference 2025 pada Agustus 2025 mendatang. Rencananya, kegiatan tersebut akan dihadiri 500 peserta dari 23 negara Asia Pasific. Diharapkan kehadiran Menko AHY untuk menjadi keynote speakers sekaligus membuka acara tersebut. (***)

Erick Thohir Kerahkan BUMN Percepat Realisasi Program 3 Juta Rumah

Menteri BKPM Gencar Promosi Buat Bangun IKN

Artikel Terkait

Kementerian PUPR dan AIIB Bahas Penguatan Kerja Sama Pembiayaan Infrastruktur

The Trust Factor BPI Danantara: Kriteria Utama SWF yang Kredibel

Bahas Peluang Investasi, Gubernur Aceh Terima Kunjungan Dubes UEA

Gelar Pertemuan dengan Mitra Industri, HDII Sebut Pentingnya Kolaborasi