
InJourney Bidik Posisi Tiga Besar Operator Bandara Dunia
InJourney telah menjadi operator bandara terbesar kelima di dunia dengan mengelola 37 bandara di Indonesia
Konstruksi Media – InJourney, holding BUMN pariwisata, menargetkan menjadi operator bandara terbesar ketiga di dunia setelah sukses melakukan merger dua perusahaan pengelola bandara di Indonesia tahun lalu. Saat ini, InJourney telah menjadi operator bandara terbesar kelima di dunia dengan mengelola 37 bandara di Indonesia dan menangani 162 juta penumpang domestik serta internasional setiap tahunnya.
Direktur Utama InJourney, Maya Watono, menyatakan bahwa merger ini bertujuan menyatukan standar operasional, layanan, serta kebijakan di seluruh bandara yang dikelola perusahaan. InJourney Airports merupakan hasil peleburan PT Angkasa Pura I (AP I) dan PT Angkasa Pura II (AP II).
“Dengan merger ini, kami memastikan seluruh bandara memiliki kualitas layanan setara dan lebih efisien dalam operasionalnya,” ujar Maya di Jakarta, Senin (17/3/2025).
Selain meningkatkan layanan bandara, InJourney juga fokus pada pengembangan konektivitas internasional guna memperluas akses bagi wisatawan mancanegara. Langkah ini dilakukan melalui kerja sama erat dengan Kementerian Perhubungan dan maskapai penerbangan dalam meningkatkan infrastruktur serta memperluas rute penerbangan.
Transformasi besar juga dilakukan di Bandara Soekarno-Hatta sebagai gerbang utama Indonesia. InJourney menerapkan konsep zonasi terminal dengan menjadikan Terminal 3 sebagai pusat layanan penuh (full service carrier) untuk penerbangan domestik dan internasional, Terminal 2 sebagai pusat penerbangan berbiaya rendah (low-cost carrier) serta terminal khusus bagi jemaah haji dan umrah, sementara Terminal 1 difokuskan untuk penerbangan domestik berbiaya rendah.
Maya menegaskan bahwa pihaknya tidak akan membangun Terminal 4 seperti rencana sebelumnya, yang semula dirancang dengan anggaran Rp14 triliun. Sebagai gantinya, dana sebesar Rp1-2 triliun akan dialokasikan untuk optimalisasi dan renovasi Terminal 1, 2, dan 3 guna meningkatkan kapasitas serta efisiensi layanan.
“Dengan strategi ini, InJourney optimistis dapat meningkatkan daya saing bandara-bandara Indonesia di kancah global serta berkontribusi dalam pengembangan ekosistem pariwisata nasional,” pungkasnya. (***)