
Konstruksi Media – Industri baja sering disebut “mother of industry”, karena menjadi tulang punggung fundamental bagi sektor lain seperti konstruksi, otomotif, energi, dan pertahanan. Lalu siapa saja 10 raksasa baja dunia.
Berikut 10 raksasa baja dunia yang mendominasi panggung baja dunia:
- China – Produsen baja utama dunia, memproduksi lebih dari setengah total baja global
- India – Produsennya berada di urutan kedua global, tumbuh pesat melalui player besar seperti SAIL dan RINL
- Jepang – Bertahan sebagai salah satu penghasil terbesar dengan investasi dalam teknologi dan efisiensi.
- Amerika Serikat – Memiliki kapasitas besar bersandar pada kebijakan nasional seperti proteksi tarif untuk menjaga industri domestik
- Rusia
- Korea Selatan – Melalui pemain seperti POSCO, terlibat dalam konsolidasi strategis global
- Jerman
- Indonesia – Posisi 14 dunia dalam produksi, namun menonjol sebagai eksportir besar—peringkat ke-4 atau ke-5 tergantung datanya
Garuda Yamato Steel - Brasil
- Turki
Baca juga: Waspadai Efek Perang ‘Tarif Trump’, IISIA Minta Pemerintah Antisipasi Banjir Baja Impor
Sorotan Indonesia di Kancah Dunia
- Pada 2023, Indonesia berada di peringkat 14 dalam produksi baja mentah global
- Namun, sebagai eksportir, Indonesia tercatat berada di peringkat ke-4 secara global—dengan nilai ekspor US$ 26,7 miliar tahun 2023
- Produksi crude steel mencapai 16,85 juta ton (2023), tumbuh 87% dibanding 2019, dan diproyeksikan mencapai 27 juta ton pada 2029
- Industri baja nasional disebut-sebut sebagai “mother of industry”—memberi efek pengganda ekonomi, menyerap lapangan kerja, dan menopang pembangunan infrastruktur serta manufaktur
Pentingnya Baja bagi Perekonomian
Industri ini bukan sekadar padat modal, tetapi juga memiliki efek berganda: setiap US$ 1 tambahan di baja merangsang US$ 2,5 aktivitas hilir dan mendukung ratusan juta pekerjaan global
Negara-negara maju seperti AS, India, dan Tiongkok menganggap baja sebagai instrumen strategis, menggunakan regulasi dan kepemilikan negara (BUMN) untuk menjaga kedaulatan dan stabilitas industri
Kesimpulan
- China dan India mendominasi produksi.
- AS, Jepang, Korea Selatan, dan Rusia tetap menjadi pilar utama.
- Indonesia, meski di luar tujuh besar produksi, kuat sebagai eksportir — dan berpotensi naik peringkat bila meningkatkan kapasitas dan teknologi.
- Pengembangan industri baja tak hanya soal volume, tapi juga soal kedaulatan industri, penciptaan nilai lokal, dan keberlanjutan nasional. (***)