Ini Strategi Bisnis PT JPPI Kala Pandemi
Konstruksi Media – Direktur Utama PT Jasa Peralatan Pelabuhan Indonesia (JPPI), Bunyamin Sukur mengungkapkan sejumlah strategi bisnis yang dijalankan dalam mendukung kinerja perusahaan di kala pandemi Covid-19.
Pihaknya menegaskan akan memberikan nilai tambah dengan memberikan solusi perawatan peralatan di seluruh pelabuhan di tanah air.
Selain itu, ungkap Bunyamin, PT JPPI akan menjadi strategic partner secara global dengan memberikan pelayanan service secara paripurna.
- Selamat, Boegar Terpilih Kembali Jadi Ketum IAI 2024-2027
- Usai Pembekalan di Magelang, Presiden Prabowo Bakal Resmikan Istana Garuda IKN?
- IAI Beri Penghargaan ke Arsitek Pembangunan Kampung Rusun Kunir Jakarta
“Lalu, kami melakukan Research & Development Program, untuk menjadi solusi terbaik dalam perencanaan dan pengembangan equipment. Dan juga menjadi Global Player Logistic & SCE yang hadir sebagai pemain secara global dalam kegiatan logistik dan supply chain equipment,” ujar Bunyamin Sukur, belum la ini.
Dengan strategi bisnis ini, pihaknya mengaku telah mengalami pertumbuhan pendapatan di tengah situasi pandemi dari 212 M pada tahun 2019 (audited) menjadi 217 M pada tahun 2020.
Pencapaian laba bersih tahun 2020 ini, ungkapnya, menunjukkan peningkatan dibandingkan tahun 2019 (audited) dari 850 juta menjadi 3,5 M.
“Realisasi pendapatan operasi tahun 2020 (audited) adalah 217 M, atau 8% diatas RKAP tahun 2020 sebesar 201 M, dan tumbuh 2% dibandingkan realisasi tahun 2019 (audited) 212 M,” katanya.
“Pertumbuhan pendapatan tahun 2020 dibandingkan tahun 2019, disebabkan meningkatnya project IPC yang ditangani JPPI dan kegiatan pengusahaan alat yang dimulai di akhir tahun 2020,” tambah Bunyamin.
Meski demikian, akunya, pandemi Covid-19 secara langsung berdampak terhadap kinerja JPPI tahun 2020, diantaranya, adanya penurunan pendapatan.
Salah satunya, pendapatan maintenance turun sebesar 10% dari nilai kontrak awal, yang berlangsung sejak bulan Agustus 2020 sampai dengan Desember 2020. Kemudian, pelaksanaan investasi diundur hingga waktu yang belum ditentukan. ***
