Ini Skema Bank Mandiri Siapkan Permodalan Supplier Telkomsel
Konstruksi Media – Guna membantu peningkatan kapasitas produksi supier PT Telkomel, Bank Mandiri telah menyiapkan akses permodalan guna turut mempercepat akselerasi pemulihan perekonomian nasional. Perjanjian kerja sama antara Bank Mandiri dan Telkomsel terkait hal tersebut diteken pada hari ini, Kamis, (13/1) kemarin.
Direktur Corporate Banking Bank Mandiri Susana Indah K Indriati mengatakan, nantinya skema Accepted Invoice Financing (AIF) akan digunakan dalam permodalan ini dengan menyesuaikan kebutuhan masing-masing supplier. Pembiayaan akan disalurkan kepada supplier yang telah mengantungi kontrak dari Telkomsel.
Perjanjian tersebut ditandatangani oleh Senior Vice President SME Bank Mandiri Alexander Dippo dengan Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Telkomsel Mohamad Ramzy.
- Kementerian PU Dukung dan Wujudkan Visi Asta Cita Swasembada Pangan
- Ditargetkan Selesai Awal 2025, Kemen PU Kebut Pembangunan Bendungan Jlantah
- Bertemu Menteri Perhubungan, Erick Thohir Bahas Efisiensi Biaya Logistik
“Sejalan dengan visi perseroan agar menjadi mitra finansial profesional, menurut Indah, Bank Mandiri akan berkomitmen juga sebagai pilihan utama dunia usaha. Komitmen juga dibarengi pada pengembangan bisnis ekosistem nasabah segmen Corporate Banking,” ujar Indah dikutip pada Jumat (14/1/2022).
“Kami sangat antusias dengan sinergi antar BUMN ini karena sangat strategis untuk mendukung pencapaian program pemulihan UMKM Indonesia, terutama di sektor digital,” lanjutnya.
Indah menjelaskan, selama masa pandemi Covid-19, Telkomsel terbukti terus bekerja yang terbaik. Hal tersebut terlihat dari bagaimana optimasi bisnis dan peningkatan digitalisasinya dilakukan di Tanah Air.
“Kerja sama ini diharapkan dapat meningkatkan peran Bank Mandiri dalam meningkatkan pemanfaatan transaksi perbankan melalui benefit akses permodalan via Supplier Financing,” katanta..
Sementara itu, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Telkomsel, Mohamad Ramzy, menyatakan, perjanjian kerja sama tersebut adalah bentuk nyata kolaborasi dua BUMN untuk mewujudkan pelayanan yang lebih prima.
“Layanan produk dan jasa perbankan lainnya ini diharapkan bisa memberi fasilitas permodalan bagi perusahaan,”pungkas Ramzy.***
