Ingin Jadi Perusahaan Green Marine Logistics Company, Ini Yang Dilakukan PIS
Konstruksi Media – PT Pertamina International Shipping (PIS) sebagai anak perusahaan pelayaran PT Pertamina (Persero), ambil peran dalam transisi menuju armada yang lebih rendah karbon. Hal itu untuk mencapai diversifikasi portofolio bisnisnya menuju layanan pelayaran yang lebih ramah lingkungan.
Direktur Utama PIS Erry Widiastono mengatakan, Inisiatif berkelanjutan untuk mencapai tujuan ini diwujudkan melalui tiga fase, dengan tujuan akhir yang bebas karbon dari armada PIS. Pada fase pertama, kata Erry, PIS telah memulai langkah-langkah efisiensi energi termasuk operasi pengurangan kecepatan (Eco-Steaming) sesuai dengan kebutuhan operasional, navigasi ballast minimum untuk mengurangi berat kapal, dan rencana pelayaran yang dioptimalkan.
“Misalnya kalau kapal sedang berlayar, kita akan lihat apakah ada antrian di pelabuhan tujuan. Kalau ada antrian, kapal kita tidak perlu melaju dengan kecepatan penuh yang menghabiskan lebih banyak bahan bakar dan juga berdampak polusi pada lingkungan ” kata Erry dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat (9/7/2021).
- ATI Sebut 3.020 Km Jalan Tol Indonesia Siap Menyambut Nataru 2024/2025
- Hutama Karya Garap Pembangunan Gedung Pelayanan Kanker Terpadu di Manado
- Bertemu Delegasi JICA, Kementerian PU Pinta Percepat Proyek Jakarta Sewerage System
Lebih lanjut Erry menyampaikan, pada tahap pertama, PIS akan meremajakan usia kapal. Rata-rata, lanjut Erry, usia kapal yang dioperasikan saat ini berkisar antara 19 – 20 tahun. Dia mengungkapkan, pada tahap pertama, PIS bukan saja membangun kapal dengan eco design, tapi juga untuk mengurangi usia kapal menjadi 17 tahun.
“Selain itu, dari sisi angkutan, PIS akan fokus juga pada pengangkutan kargo yang lebih ramah lingkungan, antara lain Liquefied Petroleum Gas, dan Liquefied Natural Gas,” ujarnya.
“Pada fase kedua, inisiatif untuk menciptakan bisnis yang lebih ramah lingkungan, PIS akan lebih agresif dalam menggunakan green energy baik dari segi operasional maupun angkutannya,” lanjutnya.
Erry mengatakan, fase kedua yang dimulai pada tahun 2030 hingga 2040, PIS akan mengadopsi Dual Fuel Vessels (LPG & LNG Carrier) dengan desain kapal yang lebih efisien dalam mengurangi penggunaan bahan bakar.
“Pada fase ini, PIS akan meningkatkan eksplorasi penggunaan sumber energi baru dan terbarukan untuk operasional, seperti integrasi panel surya,” ungkapnya.
“Pada fase terakhir mulai tahun 2040, PIS sebagai perusahaan logistik kelautan yang terintegrasi akan meningkatkan fokus pada hal-hal yang berkaitan dengan pelabuhan, tidak hanya terbatas pada kegiatan shipping saja, tetapi juga bisnis pelabuhan dan penyimpanan termasuk penggunaan green energy yang bebas karbon untuk operasional di pelabuhan,” pungkasnya.***