EQUIPMENTProduct

Industri Baja Digenjot untuk Infrastruktur, Keunggulannya Apa?

Konstruksi Media – Pemerintah terus berupaya untuk membenahi dan memperkuat industri baja nasional mengingat meningkatnya pembangunan infrastruktur di Indonesia. Lantas, apakah baja memiliki keunggulan dibandingkan komoditas lain?

Direktur Prasarana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Iwan Suprijanto mengatakan, baja memang bisa dijadikan pilihan dalam pembangunan infrastruktur. Sebab, baja memiliki nilai positif dibandingkan komoditas lain.

“Jadi ini karena kecepatan konstruksi. Kemudian adalah faktor safety, safety dalam hal ini proses konstruksi yang quality control nya lebih mudah dilakukan terhadap proses prefabrikasi sebelumnya, kemudian dibandingkan yang sejenis memiliki value for money,” kata Iwan dalam webinar virtual, Kamis, 7 Oktober 2021.

Selanjutnya, kata Iwan, berkaitan dengan kekokohan dan stabilitas, baja juga sangat bisa diandalkan. Ini dikarenakan produksi prefabrikasi yang harus kita dorong.

“Ada modular dan prafebrikasi satu hal yang mungkin di konstruksi kita yang makin masif, ini yang kita dorong,” ucap Iwan.

Selain itu, dalam pertimbangan berat bangunan khususnya bangunan tahan gempa diharapkan bangunan bisa lebih ringan dengan menggunakan baja. Penggunaan baja juga bisa dipilih mengingat arah pembangunan menuju kepada lin construction atau konstruksi ramping.

“Nah, ini juga baja proyeksi perhitungan base materialnya lebih bisa diproyeksikan dan lebih kecil dibanding konstruksi yang lain,” ujar Iwan.

Iwan menambahkan, penggunaan baja juga bisa dilihat dari segi arsitektural atau arsitektur expression. Menurutnya, ini juga menjadi salah satu pertimbangan baja bisa menajdi pilihan untuk pembangunan infrastruktur.

“Kita bisa lihat ini (menunjukkan gambar stadion) salah satu contoh untuk salah satu stadion untuk Olimpiade Beijing yang lalu ya, ini merupakan suatu konstruksi bangunan yang sangat mengekspos kecanggihan dan keindahan sekaligus dari konstruksi baja itu, kemudian konfigurasinya lebih adaptif,” tutur Iwan.

Sebagai informasi, seiring dengan meningkatnya pembangunan infrastruktur, salah satu upaya pemerintah yakni terus berupaya membenahi dan memperkuat industri baja nasional. Hal tersebut dikarenakan mengingat produksi baja tanah air belum mampu memenuhi kebutuhan domestik sehingga masih adanya kebutuhan impor di berbagai negara.

Artikel Terkait

Leave a Reply

Back to top button