EventINFONews

“Indonesia’s Pride” Warnai Pembukaan TEI 2025: Kolaborasi Budaya, Warisan, dan Teknologi

Pertunjukan tersebut membuka gelaran TEI 2025 di Hall Nusantara, Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City, Tangerang, Banten, Rabu (15/10).

Konstruksi Media – Trade Expo Indonesia (TEI) 2025 bukan sekadar pameran dagang berskala internasional, tetapi juga panggung kebanggaan nasional yang menampilkan karakter, warisan, dan transformasi bangsa. Perpaduan seni budaya, wastra Nusantara, dan visual modern tersaji dalam harmoni bertema “Indonesia’s Pride”.

Pertunjukan tersebut membuka gelaran TEI 2025 di Hall Nusantara, Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City, Tangerang, Banten, Rabu (15/10). TEI akan berlangsung hingga 19 Oktober dengan menghadirkan ribuan buyer dari dalam dan luar negeri.

Perpaduan Tradisi dan Visual Modern

Penampilan dibuka oleh sepuluh penari mengenakan busana adat dari berbagai daerah di Indonesia. Mereka membawakan koreografi yang memadukan gerakan silat khas Minangkabau, Betawi, Sunda, Pamanca Sulawesi, Nusa Tenggara Timur, dan Jawa.

Setiap ayunan tangan dan langkah kaki menggambarkan filosofi persatuan dalam keberagaman serta semangat pantang menyerah yang menjadi karakter bangsa. Menjelang akhir bagian pertama, suasana semakin dramatis ketika kain bermotif khas daerah dikibarkan dari pinggang para penampil sebagai simbol keberagaman.

Trade Expo Indonesia
Salah satu seminar di Trade Expo Indonesia (TEI) 2025

Dari kibaran kain tersebut, muncul visual cahaya yang membentuk pola atraktif di layar LED, menandai transisi menuju bagian kedua. Momen ini menggambarkan perjalanan bangsa dari akar tradisi menuju kemajuan modern tanpa meninggalkan jati diri.

Wastra Nusantara sebagai Narasi Identitas

Pada bagian kedua, koreografi kontemporer menonjolkan kain wastra Nusantara seperti batik, tenun, dan ulos sebagai elemen utama. Gerakan para penari berpadu dengan musik etnik modern, membentuk narasi visual tentang kearifan lokal, keindahan karya tangan bangsa, dan semangat inovasi.

Puncak pertunjukan terjadi saat dua penari merentangkan kain membentuk pola burung garuda, disambut tampilan LED garuda raksasa. Adegan ini menjadi simbol kemandirian dan kesiapan Indonesia untuk bersaing di panggung global. Suasana haru dan tepuk tangan meriah memenuhi ruangan.

Baca juga: Trade Expo Indonesia ke-40 Resmi Dibuka, Tampilkan Keunggulan Produk Nasional ke Pasar Dunia

Sebagai penutup, seluruh penari serentak melepas wastra yang dikenakan. Layar LED kemudian menampilkan logo Trade Expo Indonesia ke-40, disambut sorakan audiens. Adegan ini melambangkan perjalanan panjang TEI sebagai etalase utama produk unggulan Indonesia di kancah internasional.

TEI Sebagai Panggung Identitas Bangsa

Menteri Perdagangan Budi Santoso menegaskan bahwa kemegahan pembukaan TEI 2025 merupakan bentuk penghargaan kepada pelaku usaha dan masyarakat yang terus berinovasi di tengah tantangan global.

“Kami ingin dunia melihat bahwa Indonesia memiliki kebanggaan tersendiri dalam setiap produk dan karya anak bangsanya. TEI bukan hanya pameran dagang, tetapi juga panggung kebanggaan nasional yang memperlihatkan kekuatan karakter bangsa,” kata Mendag Budi Santoso.

Trade Expo Indonesia
Salah satu seminar di Trade Expo Indonesia (TEI) 2025

Batik Lasem sebagai Representasi Filosofi Kemakmuran

Pada kesempatan tersebut, Mendag Busan mengenakan batik bermotif Lasem dari Jawa Tengah. Batik itu mengangkat motif Gunung Ringgit dari Situbondo, Jawa Timur. Motif tersebut sarat makna: gunung melambangkan kebesaran hidup, sementara ringgit berarti mata uang.

Dalam filosofi masyarakat Lasem, motif Gunung Ringgit dimaknai sebagai simbol kemakmuran dan kelapangan rezeki—“rezeki segunung”. Kehadiran batik ini di TEI 2025 menjadi harapan agar pelaku usaha Indonesia memperoleh kesejahteraan melalui perdagangan yang jujur, berkelanjutan, dan berdaya saing.

Selain memiliki filosofi yang kuat, batik ini juga merefleksikan kebanggaan terhadap produk lokal bernilai ekonomi tinggi. (***)

Back to top button
Chat WhatsApp
Banner Kiri
Banner Kanan