
Dampak Ekonomi dan Keuangan Nasional
Presiden Prabowo mengungkapkan bahwa keberadaan bank ini, berpotensi meningkatkan Produk Domestik Bruto (PDB) hingga Rp245 triliun. Selain itu, bank ini akan membantu menghemat devisa negara karena seluruh proses pengolahan dan penyimpanan emas akan dilakukan di dalam negeri. Keberadaan bank ini juga akan meningkatkan stabilitas moneter melalui mekanisme likuiditas emas yang dikelola oleh Bank Emas.
Menteri BUMN Erick Thohir menyebutkan bahwa peresmian Bank Emas ini merupakan langkah strategis untuk memanfaatkan cadangan emas Indonesia yang mencapai 2.600 ton. Namun, saat ini simpanan emas batangan nasional masih berada di peringkat ke-45 dunia. Dengan percepatan produksi emas nasional, cadangan emas Indonesia diharapkan meningkat secara signifikan dalam lima tahun ke depan.

“Dalam lima tahun ke depan, cadangan emas Indonesia bisa mencapai 440 ton dari yang saat ini hanya 201 ton. Ini merupakan peningkatan luar biasa,” kata Erick Thohir.
Meningkatkan Inklusi Keuangan dan Investasi Emas
Bank Emas juga menjadi solusi bagi masyarakat yang selama ini menyimpan emas secara pribadi di luar sistem keuangan formal. Diperkirakan terdapat sekitar 1.800 ton emas yang beredar di masyarakat dalam berbagai bentuk. Melalui layanan seperti tabungan emas, gadai emas, serta perdagangan emas yang dikelola secara profesional, masyarakat diharapkan semakin percaya terhadap sistem keuangan yang aman dan transparan.
Erick Thohir menambahkan bahwa hadirnya bank ini sejalan dengan visi pemerintah dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi hingga 8%. Bank ini juga bertujuan untuk memperluas inklusi keuangan dan pemerataan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia.