Konstruksi Media – Perusahaan pembiayaan infrastruktur PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) mengumumkan perubahan anggota direksi. Keputusan ini berdasarkan Akta Keputusan Para Pemegang Saham yang diambil di luar Rapat PT IIF sebagai pengganti Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB).
Perusahaan yang dimiliki oleh perusahaan pembiayaan infrastruktur pelat merah PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) iini telah menerima pengunduran diri I Made Wiracita Tantra sebagai Direktur Risiko IIF. Untuk sementara, posisi tersebut ditempati Rizki Pribadi Hasan yang saat ini menjabat sebagai Direktur Keuangan.
Baca juga: Progres Konstruksi Bendungan Mbay di Nagekeo NTT dengan Nilai Kontrak Rp1,47 Triliun
Presiden Direktur IIF Reynaldi Hermansjah mengatakan, pergantian anggota direksi ini tidak berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. Anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris PT IIF sedang melakukan proses pemenuhan ketentuan penilaian kemampuan dan kepatutan sesuai dengan Pasal 12 juncto Pasal 74 ayat (5) POJK 46/2020.
“Tidak ada dampak kejadian, informasi atau fakta material tersebut terhadap kegiatan operasional,hukum, kondisi keuangan, atau kelangsungan usaha Emiten atau Perusahaan Publik,” ucapnya.
Mengutip keterbukaan informasi, susunan pengurus PT IIF, menjadi sebagai berikut:
Direksi
Presiden Direktur: Reynaldi Hermansiah
Direktur Investasi: Mohammad Ramadhan Harahap
Direktur Investasi: Yanindya Bayu Wirawan
Direktur Keuangan/Direktur Risiko Sementara: Rizki Pribadi Hasan
Baca juga: Iwan Suprijanto Terima Penghargaan Ganesa Wirya Jasa Adiutama dari ITB
Dewan Komisaris
Presiden Komisaris/Komisaris Independen: Darmin Nasution
Komisaris Independen: Sonny Loho
Komisaris Independen: Rinaldi Firmansyah
Komisaris: Bhimantara Widyajala
Komisaris: Oza Olavia
Komisaris: Nona Supriya Prakash Sen
Komisaris: Marc Oliver Juenemann
Komisaris: Lodewijk Govaerts
Komisaris: Tan Keng Hwee Seth
Untuk informasi, IIF didirikan pada bulan Januari 2010 sebagai sebuah perusahaan patungan (joint venture) antara Sarana Multi Infrastruktur (SMI), International Finance Corporation (IFC), Asian Development Bank (ADB), dan Deutsche Investitions-und Entwicklungsgesellschaft (DEG) untuk mempercepat pembangunan infrastruktur di Indonesia.
Baca artikel selanjutnya:
- Perkuat Sektor Pariwisata, Kemen BUMN dan Kemenpar Bentuk Satgas
- Waketum GAPENSI Beberkan Peluang Sektor Konstruksi 2024-2029 dalam Kabinet Merah Putih
- Rapat Kerja dengan Komisi V DPR, Menteri PU Laporkan Realisasi Anggaran 2024
- Sah, 3 Anggota PII Banda Aceh Resmi Dikukuhkan jadi Guru Besar Teknik USK