Archived

INA Dapat Suntikkan Investasi Rp54 Triliun, Erick Beri Sinyal Untuk Waskita Karya

Konstruksi Media – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memberikan sinyal untuk PT Waskita Karya (Persero) Tbk. terkait divestasi jalan tol.

Menurutnya, suntikan investasi dari tiga lembaga asing melalui Indonesia Investment Authority (INA) akan diarahkan untuk sektor konstruksi.

“Satu lagi dengan berdiri SWF (Sovereign Wealth Fund atau INA) mau tidak mau memang ada beberapa perusahaan BUMN akan divestasi seperti jalan tol,” kata Erick, saat rapat kerja dengan Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Kamis (3/5/2021). 

Erick menjelaskan, SWF sudah mendapatkan pendanaan dari Caisse de dépôt et placement du Québec (CDPQ), APG Asset Management (APG) dan anak usaha Abu Dhabi Investment Authority (ADIA). Nilai investasi tersebut mencapai Rp 54 triliun.

“Dana Rp 54 triliun itu rencananya bisa investasi di jalan tol, terutama yang kita harapkan di jalan tol yang sekarang ada di Waskita Karya mengingat Waskita sendiri dalam mode restrukturisasi,” kata Erick.

Sebelumnya, Direktur Operasi III Waskita Karya, Gunadi saat ditemui Konstruksi Media menyebutkan divestasi jalan tol bukan menjual aset tol tersebut melainkan menjual konsesi jalan tol yang sebelumnya diberikan pemerintah kepada Waskita Karya.

Hal ini dilakukan guna mendapatkan dana segar agar bisa digunakan kembali Waskita Karya untuk membangun infrastruktur lainnya di Indonesia.

“Divestasi jalan tol itu perlu diluruskan, bukan menjual aset tapi kita jual konsensasinya. Tapi divestasi jalan tol ini tidak mudah,” katanya.

Dalam Ketentuan Nomor 20 pada Pasal 1 UU No. 30 Tahun 2014 tentang administrasi pemerintahan, konsesi diartikan sebagai keputusan pejabat pemerintahan yang berwenang sebagai wujud persetujuan dari kesepakatan badan dan/atau pejabat pemerintahan dengan selain badan dan/atau pejabat pemerintahan dalam pengelolaan fasilitas umum dan/atau sumber daya alam dan pengelolaan lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Gunadi melanjutkan, Waskita Karya telah mengeluarkan investasi pada pembangunan 18 ruas jalan tol di Jawa dan Sumatera. Dari jumlah itu, sebanyak 11 ruas jalan tol telah beroperasi dan beberapa ruas beroperasi sebagian.

“Nah, dari 11 itu ada 3 yang sudah laku terjual atau divestasi. Menjual jalan tol kan enggak mudah seperti jual barang. Sekarang jual motor saja susah, apalagi jual tol. Jadi, kalau mau jual tol itu kan orangnya melihat barangnya kayak apa, kemudian profitnya berapa, laporan keuangan nya kayak apa, dan lainnya,” kata Gunadi. ***

Artikel Terkait

Leave a Reply

Back to top button