INFOKawasanNews

IKN Wujudkan Kota Cerdas Berbasis AI: Sinergi Bangunan Gedung Cerdas dan Keamanan Siber untuk Masa Depan Indonesia

Sosialisasikan Bangunan Gedung Cerdas (BGC) di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP)

Konstruksi Media – Ibu Kota Nusantara (IKN) kini dirancang bukan sekadar sebagai pusat pemerintahan baru, melainkan sebagai laboratorium masa depan Indonesia dengan konsep smart forest city. Visi ini ditegaskan oleh Otorita IKN melalui kegiatan Sosialisasi Bangunan Gedung Cerdas (BGC) di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP), yang menyoroti peran Artificial Intelligence (AI) sebagai inti penggerak operasional kota yang efisien, hijau, dan adaptif.

Kegiatan ini dihadiri oleh puluhan pemangku kepentingan, mulai dari pejabat Otorita IKN, konsultan, hingga kontraktor. Dalam forum tersebut, Otorita IKN menegaskan bahwa kecerdasan kota Nusantara akan bertumpu pada tiga fondasi utama, yakni infrastruktur fisik canggih (Multi-Utility Tunnel/MUT), sistem digital terintegrasi (Bangunan Gedung Cerdas/BGC), dan teknologi AI sebagai otak kota.

AI Sebagai Pusat Kecerdasan Tata Kota

Deputi Bidang Transformasi Hijau dan Digital Otorita IKN, Agung Indrajit, menyampaikan bahwa penerapan AI menjadi langkah strategis dalam membangun daya saing global IKN. Menurutnya, teknologi ini mulai diimplementasikan pada sejumlah sistem perkotaan.

“Otorita IKN terus mengembangkan teknologi AI dalam perencanaan tata kota. Salah satunya melalui fitur deteksi wajah yang kini telah digunakan di Kawasan KIPP Nusantara,” ujar Agung.

Namun, penerapan AI tidak berhenti pada aspek keamanan semata. Teknologi ini akan menjadi “otak kota” yang mampu mengelola berbagai aspek kehidupan urban, mulai dari analisis pergerakan penduduk, pengaturan lalu lintas, prediksi kebutuhan energi, hingga penyesuaian layanan publik secara otomatis.

Dengan sistem berbasis data real-time ini, kota Nusantara akan menjadi lebih adaptif, efisien, dan responsif terhadap kebutuhan warganya.

Bangunan Gedung Cerdas: Tulang Punggung Digital Kota

AI tidak akan berfungsi optimal tanpa dukungan infrastruktur digital yang kuat. Oleh karena itu, Otorita IKN menempatkan Bangunan Gedung Cerdas (BGC) sebagai komponen fundamental dalam mewujudkan kota pintar.

Penerapan konsep BGC telah diatur dalam Peraturan Presiden No. 63 Tahun 2022 dan diperkuat oleh Permen PUPR No. 10 Tahun 2023, yang mengatur integrasi seluruh sistem teknologi dalam satu jaringan kota.

Perwakilan Kementerian PU, Fajar Santoso Hutahaean, menjelaskan bahwa penerapan BGC akan berkontribusi besar terhadap efisiensi energi dan manajemen infrastruktur perkotaan.

Baca juga: Basuki: Kontrak Pembangunan Kawasan Legislatif dan Yudikatif IKN Akan Diteken Pekan Depan

“Melalui sistem manajemen bangunan pintar, BGC ditargetkan mampu menghemat hingga 60 persen energi dari total kebutuhan kawasan. Selain itu, BGC menjadi titik integrasi utama bagi seluruh teknologi kota, seperti sensor utilitas bawah tanah dan sistem pengelolaan limbah,” jelasnya.

Dengan sistem ini, setiap bangunan di IKN akan terhubung dalam satu ekosistem digital yang mendukung operasional kota secara sinkron dan efisien.

Keamanan Siber: Benteng Pertahanan Kota Digital

Ketergantungan terhadap sistem digital dan AI membuat keamanan siber menjadi elemen vital dalam tata kelola kota. Dalam kegiatan sosialisasi, hadir perwakilan dari Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) dan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) yang menyoroti pentingnya proteksi data dan infrastruktur.

Perwakilan Komdigi, Yessi Arnaz Ferari, bersama Firdaus Kifli dari BSSN menegaskan bahwa keamanan siber merupakan “imunitas kota” yang tak bisa diabaikan. Seluruh sistem digital, mulai dari jaringan komunikasi hingga algoritma AI, harus dilindungi dengan mekanisme pertahanan berlapis.

Langkah ini sejalan dengan Perpres No. 47 Tahun 2023 tentang Strategi Keamanan Siber Nasional, yang menekankan pentingnya perlindungan data warga, algoritma AI, serta infrastruktur vital terhadap potensi serangan digital.

Menuju Nusantara yang Cerdas, Aman, dan Berkelanjutan

Dengan integrasi tiga elemen utama—AI sebagai pusat kecerdasan kota, BGC sebagai fondasi digital, dan keamanan siber sebagai pelindung utama—IKN diharapkan menjadi model pembangunan kota masa depan Indonesia.

Konsep smart forest city ini tidak hanya menjadikan Nusantara sebagai simbol kemajuan teknologi, tetapi juga sebagai contoh nyata keseimbangan antara kecerdasan buatan, efisiensi energi, dan keberlanjutan lingkungan.

IKN hadir sebagai bukti bahwa masa depan Indonesia bukan hanya tentang membangun gedung megah, tetapi juga tentang membangun ekosistem kota yang berpikir, beradaptasi, dan menjaga bumi untuk generasi mendatang. (***)

Artikel Terkait

Back to top button
Chat WhatsApp
Banner Kiri
Banner Kanan