GedungINFONewsSustainability

IFC: 200 Proyek Bangunan Hijau EDGE Terealisasi di Indonesia hingga Juli 2025

Proyek bersertifikasi EDGE telah tersebar di 25 dari 38 provinsi di Indonesia.

Konstruksi Media — International Finance Corporation (IFC) melaporkan, hingga 2 Juli 2025, Indonesia telah merealisasikan 200 proyek bangunan hijau bersertifikasi EDGE (Excellence in Design for Greater Efficiencies) dengan total luas mencapai 4,33 juta meter persegi. Capaian tersebut mencakup pembangunan 27.620 unit rumah, yang seluruhnya mengusung prinsip efisiensi energi, air, dan pengurangan emisi karbon.

Dalam laporan yang dirilis Jumat (25/7), IFC menyebut bahwa proyek-proyek bersertifikasi EDGE telah tersebar di 25 dari 38 provinsi di Indonesia. DKI Jakarta mencatat jumlah proyek tertinggi dengan 171 bangunan hijau, disusul Jawa Barat (45 bangunan), Banten dan Jawa Timur (masing-masing 26), serta Jawa Tengah (16 bangunan). Wilayah Jawa mendominasi pertumbuhan, diikuti oleh Sumatera dan Kalimantan yang menunjukkan tren positif.

“Penyebaran ini mencerminkan kemajuan nyata dalam penerapan konstruksi berkelanjutan lintas wilayah di Indonesia,” tulis IFC.

Secara total, proyek bangunan hijau EDGE di Indonesia berhasil mencatat dampak lingkungan yang signifikan:

  • Penurunan emisi karbon dioksida sebesar 100 ribu ton per tahun
  • Penghematan energi mencapai 120 ribu MWh per tahun
  • Efisiensi air sebanyak 4,7 juta meter kubik per tahun

Empat Skema Sertifikasi Bangunan Hijau di Indonesia

Selain EDGE, Indonesia juga mengadopsi tiga skema sertifikasi bangunan hijau lainnya:

  • GREENSHIP oleh Green Building Council Indonesia (GBCI), mencakup 121 bangunan seluas 5,16 juta m²
  • LEED oleh U.S. Green Building Council (USGBC), 56 proyek seluas 1,13 juta m²
  • Green Mark oleh BCA Singapore, 25 proyek seluas 1,43 juta m²

Baca juga:

EDGE yang diperkenalkan IFC sejak 2015 kini memasuki dekade pertama penerapannya. Indonesia disebut sebagai salah satu negara dengan adopsi EDGE paling aktif. Sistem ini digunakan untuk berbagai jenis bangunan, mulai dari perumahan, fasilitas publik, hingga bangunan komersial. Beberapa proyek bahkan telah mencapai status Zero Carbon.

Salah satu pencapaian monumental tercatat pada April 2022, ketika Masjid Istiqlal di Jakarta menjadi tempat ibadah pertama di dunia yang memperoleh sertifikasi akhir EDGE.

Transformasi Pasar Bangunan Hijau

Diep Nguyen-van Houtte, Senior Manager Inovasi dan Pengembangan Bisnis Departemen Bisnis Iklim IFC, mengatakan bahwa EDGE telah mendorong transformasi pasar konstruksi di negara berkembang.

“EDGE membantu perubahan pasar lewat pendekatan praktis, terukur, dan mudah diterapkan,” ujarnya.

Untuk memperingati 10 tahun EDGE, IFC bersama GBCI juga meluncurkan laporan khusus yang mendokumentasikan pencapaian bangunan hijau di Indonesia, yang akan diperbarui setiap kuartal.

Saat ini, IFC juga menyediakan platform digital EDGE yang dapat diakses secara gratis. Aplikasi ini memungkinkan pengembang menghitung potensi penghematan energi, air, serta jejak karbon material dengan menggunakan pemodelan bioklimatik dan data lokal, sehingga mempermudah pengambilan keputusan desain yang lebih ramah lingkungan. (***)

Artikel Terkait

Back to top button
Chat WhatsApp